Minggu, 16 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA


 NAMA : SEH  PANGLIPUR
KELAS : 5 F

TUGAS 1
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI PADA BUNGKUS MAKANAN
1.      PERUBAHAN FONEM
1.1  perubahan fonem vokal

IMG02306-20140908-1004.jpg
A.  Pada bungkus permen kis  yang tertera tulisan atau kata gile bener diatas jelas salah dimana terdapat perubahan fonem fokal / a /  dilafalkan menjadi / e / yang terdapat pada kata gile bener,Seharusnya bentuk baku dari kata tersebut adalah  gila benar. Depdiknas 2008:451 kata gila 1 a sakit ingatan (kurang beres ingatannya); sakit jiwa(sifatnya terganggu atau pikirannya tidak normal) 2 a tidak biasa; tidak sebagaimana mestinya; berbuat yang bukan-bukan(tidak masuk akal). Depdiknas (2008:167) kata benar adalah 1 a sesuai sebagaimana adanya(seharusnya); betul; tidak salah; 2 tidak berat sebelah; adil 3 lurus hati; 4 dapat dipercaya (cocok dengan keadaan yang sesungguhnya); tidak bohong. Jadi dalam depdiknas kata gile dan bener ini tidak ada, namun masyarakat pada umumnya menggunakan kata-kata tersebut sesuai dengan apa yang mereka dengar saja. Seharusnya penulisan kata pada bungkus permen diatas disesuikan dengan kosa kata yang benar yaitu gila benar.

B.                 1411988226120.jpgPerhatikan gambar bungkus minuman di samping pada kata sari asem asli. Kata asem mengalami perubahan fonem /a/  dilafalkan menjadi /e/. seharusnya penulisan yang benar dan sesuai dengan kaidah KBBI adalah asam. Penggunaan kata asem pada bungkus minuman diatas disebabkan oleh apa yang mereka dengar dan kemudian mereka tulis. Depdiknas (2008:90) asam adalah 1 n pohon yang besar batangnya,daunnya kecil-kecil, buahnya berpolong-polong dan masam rasanya. 2 n  Yang mempunyai makna zat  yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan menerima sepasang electron.

1.2 Perubahan Fonem Konsonan
IMG_20140907_115529.jpgA. Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi pada bungkus makanan permen kis di samping  jelas terdapat kesalahan dari segi penulisan kata “dech” pada kata dech disini mengalami penambahan fonem konsonen “c”  Pada kata dech. Senenarnya kata dech ini tidak ada dalam KBBI  namun yang ada dalam KKBI tersebut adalah kata deh. Depdiknas (2008:304) kata /deh/  adalah Jk p jika kata yang digunakan untuk mengukuhkan kata-kata atau maksud kawan bicara: biar saja­­- -  jangan ambil pusing.

IMG02308-20140908-1004.jpgB.Pada gambar bungkus permen kist di samping erdapat kesalahan dari segi penulisan kata nich dan ye. Dimana kata tersebut merupakan penamahan fonem konsonan  / c / pada kata nich. Selain itu juga terdapat perubahan fonem / a / menjadi fonem fokal /e / pada kata ye.  Depdiknas (2008:962), kata nih adalah p cak ini (dengan penegasan). Sedangkan kata ye menurut Depdiknas (2008:1566) adalah /ye/ n 1 huruf ke-25 abjad Indonesia; ya p 1 kata untuk menyatakan setuju; 2 kata untuk memastikan; 3 kata untuk memberikan tekanan pada suatu pernyataan.

IMG_20140907_115606.jpgC. Perhatikan gambar atau bungkus permen kis di samping tepatnya pada kata donk. Penulisan kata donk diatas sebernarnya adalah salah. Dimana kesalahan itu  terdapat perubahan fonem konsonan / g / yang dilafalkan menjadi / k / yang tampak pada kata donk. Sebenarnya penulisan kata donk yag benar adalah dong.  Menurut Depdiknas (2008:340) kata dong adalah p cak kata yang dipakai di belakang kata atau kalimat untuk pemanis atau pelembut maksud.  Jadi alangkah baiknya penulisan pada bungkus makanan diatas tidak merubah fonem konsonan pada akhir kata dong. Kesalahan pada kata dong ini mungkin disebabkan karena untuk menarik perhatian konsumen maka mereka menggunakan perubahan fonem konsonan agar lebih bergaya atau lebih dikenal dengan bahasa gaul.  

IMG02324-20140910-1653.jpg

D.Pada gambar diatas tepatnya pada kata kare ayam. Kata kare di samping bukan lah kata yang betul dari segi penulisan maupun dari segi maknanya. Kata kare mengalami perubahan fonem fokal i menjadi e. Sebenarnya kata dasar dari kata kare ini adalah kari Depdiknas  (2008:627) kari adalah n sayur gulai yang duiberi kunyit sehingga kuning warnanya, biasanya tidak pedas.




2.      PENAMBAHAN FONEM
2.1  penambahan fonem fokal

IMG02307-20140908-1004.jpg 
               A. Pada bungkus permen kis terdapat kesalahan penulisan kata yuuk. Pada kata yuuk ini mengalami penambahan fonem fokal u . Penulisan yang benar dari kata yuuk ini adalah yuk. Depdiknas (2008:1567) yuk 1 n lihat ukulele; 2 p kata seru untuk mengajak; ayo

IMG02326-20140910-1655.jpg
B.       Pada kemasan atau bungkus makan di samping terdapat kata mie yang sebenarnya penulisan mie ini adalah salah, karena kata mie ini merupakan penambahan fonem konsonan e yang seharusnya bentuk yang dimiringkan yang benarnya adalah mi. Menurut Depdiknas (2008:912) mi 1 n bahan makanan dari tepung terigu, bentuknya seperti tali, biasanya dimasak dengan cara digoreng atau direbus , diberi udang, daging, sayuran, bumbu, dsb. 2 n nada yang ketiga pada urutan tangga nada music.

IMG_20140907_115626.jpg
               C. Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi pada bungkus permen kis di samping jelas terdapat kesalahan pada kata abizz. Kata abizz diatas dapat dikatakan salah dari segi penghilangan fonem konsonan /h/, sedangkan kesalahan kedua pada  perubahan fonem konsonan / s /  yang dilafalkan menjadi / z /. Perbaikan dari kata abizz yaitu habis.  Depdiknas (2008: 471) habis adalah v1 tidak ada yang tinggal lagi(karena sudah digunakan, dibagikan); tidak bersisa

IMG_20141001_141833.jpg
D.Pada gambar bungkus makanan terdapat kata “Boom" yang merupakan penambahan fonem /o/, hal ini menyebabkan kesalahan dalam pemberian nama makanan. Kata yang seharusnya adalah " bom" dalam KBBI:205 yang memiliki makna senjata yang bentuknya seperti peluru besar yang berisi bahan peledak untuk menimbulkan kerusakan besar.


IMG_20141001_140210.jpgG. Pada gambar bungkus makan diatas telah terjadi kesalahan pemberian nama atau merk maknana. Kata siip merupakan  penambahan fonem /i/ yaitu siip. Dalam KBBI tidak terdapat kata siip , melainkan sip yang memiliki makna bebas atau terlindungi dari bahaya (Depdiknas 2008:1316).


IMG_20141001_142005.jpgH.Pada gambar bungkus makanan di samping terdapat kata “goaall”. Dimana kata goaaall tersebut merupakan kesalahan yang terjadi akibat penambahan fonem fokal /a/ dan  fonem konsona /l/.  Dalam KBBI kata goaaall tidak ada yang ada adalah kata gol yang memiliki makna masuk nya bola ke dalam gawang(Depdiknas 2008:456).



3.      PENGHILANGAN FONEM
3.1 penghilangan fonem vokal
IMG02328-20140910-1703.jpg
A.       Pada kata coklat di samping mengalami penghilangan fonem fokal / e / yang seharusnya kata coklat diatas yang benar sesuai dengan KBBI adalah cokelat. Depdiknas (2008:272) cokelat adalah n 1 pohon yang termasuk jenis tanaman daerah panas, tingginya antara5-6 m, berbunga dan berbuah sepanjang tahun, buahnya berwarna unggu atau kuning bergantungan pada batang yang besar, bentuknya lonjong,panjang antara 15-24 cm, mengandung biji seperti kjacang-kacangan antara 50-100 biji, biasa diolah menjadi bubuk atau Kristal atau dibuat minuman adan makanan lezat.

 
B.                 IMG02342-20140911-1444.jpgPada gambar bungkus makanan di samping terdapat kata penulisan kata biskut. Dimana kata biskut merupakan kata yang tidak baku karena disebabkan oleh kesalahan penghilangan fonem konsonan /i/ pada kata biskut tersebut. Seharusnya bentuk baku dari kata bikut diatas adalah biskuit. Depdiknas (2008:199) biskuit n  penganan kering yang dibuat dari  adonan tepung (terigu) dan telur dengan atau tanpa diberi gula(biasanya dibuat di pabrik dan dijual dalam bentuk kalengan).

2.1     Penghilangan Fonem Konsonan
IMG02323-20140910-1651.jpg
A.  Pada gambar di samping tepatnya pada kata baso jelas salah dari segi penulisannya. Kata  baso diatas mengalami penghilangan fonem konsonan k, seharusnya penulisan yang benar untuk kata baso adalah bakso. Depdiknas (2008:122) bakso 1 n makananterbuat dari daging, udang, ikan yang dicincang dan dilumatkan bersama tepung kanji dan putih telur, biasanya dibentuk bulat-bulat.
Pada kemasaan makanan oato terdapat penghilangan fonem konsonan h dan pengjilangan fonem konsonan au menjadi o pada kata  ijo,  seharusnya hijau, Depdiknas (2008:498) hijau 1 n warna dasar yang serupa dengan warna daun kesalahan diatas disebabkan oleh dua kemungkinan  pengaruhnya bahasa daerah tepatnya bahsa jawa dan penulisan kata ijo tersebut ditulis sesuai dengan apa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari atau apa yang di dengar.

B.     PENGHILANGAN FO EM VOKAL RANGKAP MENJADI  FOKAL TUNGGAL 

    1.   IMG02331-20140910-1709.jpgFonem /ai/ dilafalkan menjadi e// 
  Pada gambar bungkus makanan di samping  tampak kata kedele. Kata kedele ini adalah kata yang salah dari segi penulisannya, karena kata kedele termasuk dari penghilangan fonem fokal rangkap menjadi vokal tunggal dimana vokal  /ai/ dilafalkan menjadi /e/. Jadi kata ataupun bentuk dimiringkan tersebut yang betulnya adalah kedelai. Depdiknas (2008:647) kedelai n 1 tanaman kacang-kacangan yang dibididayakan sebagai tanaman pangan, berbuah kecil-kecil, berwarna hijau atau kuning keputih-putihan(biasa untuk bahan membuat tahu, tempe, susu,)daunya agak kasar dan berbulu halus.

1411988259927.jpg
Pada gambar atau bungkus makanan di samping terdapat kata cabe, dimana kata cabe tersebut merupakan penghilangan fonem fokal rangkap menjadi vokal tunggal yaitu vocal  /ai/ dilafalkan menjadi /e/. Jadi kata cabe tersebut yang betulnya adalah cabai. Depdiknas (2008:231) cabai n 1 tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua warnanya merah kecoklatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang pedas rasanya; Lombok; 2 buah cabai(biasanya dibuat sambal atau campuran sayur)


DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: pt gramedia pustaka umum
Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka



NAMA           : SEH PANGLIPUR
KELAS          : 5F
NPM               : 126210178
TUGAS 2

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI PADA MAJALAH GAUL EDISI 29 TAHUN 2012

IMG_20141029_141238.jpg
1.         Pada gambar disamping yang terdapat dalam majalah gaul edisi 29 tahun 2012 halaman 1 terdapat kesalahan dalam penyingkatan morf meny pada kata sumbang . penyingkatan tersebut sebenarnya adalah ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis . Pencampuran ragam lisan dan tulis akan menghasilkan pemakaian bentuk kata yang salah. kata sumbang seharusnya dituliskan dengan tidak menyingkat alomorf dari meng-, atau dengan kata lain morf-morf tersebut tidak perlu disingkat.  Walaupun  kata sumbang juga terdapat dalam KBBI  namun pemakaiannya masih mengacu pada bahasa daerah. Bentuk  yang betul dari kata sumbang adalah menyumbang.
Depdiknas (2008:1352) sumbang adalah  v 1 bersalah (tt adat) melanggar adat(kebiasaan, kesopanan); 2 kurang sopan; berdosa; bermukah; 3 salah; keliru; 4 tidak sedap didengar dan dilihat; 5  janggal; tidak selaras; sember atau palsu; Menyumbang v1 memberikan sesuatu kepada seseorang yang sedang mengadakan pesta dsb sbg sokongan; 2 turut membantu(menyongkong) dgn tenaga, pikiran; Menyumbangkan v1 memberikan sesuatu sbg bantuan(pada pesta perkawinan) 2 memberikan bantuan atau songkongan;

 
IMG_20141103_115150.jpg












2.    Analisis kesalahan berbahasa tataran morfologi pada majalah gaul edisi 29 halaman 10 masih banyak terdapat kesalahan dari segi (a)Penyingkatan morf me men; Kesalahan dalam penyingkatan morf ini terdapat pada kata –kata dibawah ini
a.    Ngerasain
Bentuk asal dari kata ngerasaen adalah rasa. Kata rasa, merasa, merasakan, terasa, perasaan merupakan kesatuan morfem. Pembentukan kata ngerasaen/rasa menjadi merasakan  yaitu MeNàme-/ apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem/y, r, l, w, / maka kata tersebut menjadi tindakan atif. Sesuai dengan Depdiknas (2008:1144) rasa adalah n 1 tanggapan indra terhadap rangsangan saraf seprti manis,pahit, masam terhadap indra pengecap, atau panas, dingin, terhadap indra perasa), 2 apa yang dialami oleh badan , 3 sifat rasa suatu benda. Merasa v 1 mengalami rangsangan yang mengenai (menyentuh) indra (spt yang dialami lidah, kulit, atau badan), 2 mengalami rasa di dalam hati(batin). Merasakan v membiarkan(menjadikan), merasa atau merasai; 2 menikmati.
b.     Ngelihat.
Kata ngeliat dalam majalah gaul halaman 10 merupakan kata yang sering digunakan dalam petgaulan sehari-hari selain itu kata tersebut  merupakan penyingkatan alomorf Meng-, yang tidak tepat, dengan kata lain kata ngeliat berfungsi sebagai kata pasif. Bentuk dasar atau asal dari kata ngelihat adalah lihat. meN - -> me -/ apabila diikuti bentuk dasar yang berawal denfan fonem/ y, r, l, w/. sepertin halnya pada kata liat, jika meN+lihat = Melihat, bukan lah menlihat ataupun menglihat. Depdiknas (2008: 826) lihat adalah v melihat; melihat adalah v 1 menggunakan mata untuk memandang; memperhatikan; 2 menonton; 3 mengetahui; 4 menilik; 5 meramalkan; 6 menegok(orang sakit), menjenguk :
c.    Nemuin dan nemuan
Kata nemuin dan nemuan adalah kata yang tidak baku, kata tersebut dapat dibuktikan dengan cara penghilangan fonem. Fonem-fonem / K, P, T, S/ pada awal morfem hilang akibat pertemuan morfem meN- dan  peN dengan bentuk dasar yang berawal dengan fonem-fonem tersebut. Bentuk dasar atau asal dari kata Nemuin adalah temu. Dengan kata lain jika morfem temu bertemu dengan meN maka morfem temu tersebut menjadi menemu atau menemukan, bukan menemuin atau mentemuin. meN+ temu = Menemukan.  Kata temu, menemu, menemui, dan menemukan merupakan kesatuaann morfem.
Depdiknas (2008:1436) Temu adalah v sua; jumpa; sedangkan Menemu v mendapat; Menemui v 1 menjumpai; bertemu dengan: 2 mendapatkan; pergi; hendak bertemu dgn; mengunjungi; 3 mendapat; mendapati; 4 mengalami; memderita; Menemukan v mendapatkan sesuatau yang belum ada sebelumnya; mendapatkan; mendapati.
d.   Diceritain
Pada kata diceritain juga mengalami kesalahan pemakaian afiksasi. Dimana afiks di hanya memiliki satu fungsi, ialah membentuk kata kerja pasif, berbeda dengan afiks meN- yang mempunyai fungsi membentuk kata kerja aktif. Sedangkan makna nya sebagai suatu perbuatan yang pasif.  Bentuk dasar atau bentuk asal dari kata diceritain adalah cerita. Jika dilihat dari segi maksud kalimat dalam majalah gaul halaman 10 ini kata dicertain seharusnya diganti menjadi diceritakan.
Depdiknas (2008:263) cerita adalah n 1 tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal(peristiwa), menuturkan perbuatan, pengalaman tau penderitaan orang; kejadian dsb( baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun  yang hanya rekaan belaka); 3 lakon yang diwujudkan atau dipertunjukan difilm(sandiwara, wayang).
Kesimpulan: penyingkatan tersebut sebenarnya ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis yang mengakibatkan pemakaian ragam bahasa yang salah.
(b)Penentuan bentuk dasar yang tidak tepat. Dalam analisis dari segi ini kesalahannya terdapat pada kata – kata dibawah ini
a.    Mesen dan pesen               
Kata mesen atau pesen merupakan kata yang tidak baku. Kedua kata tersebut adalah kata yang lazim di ucapkan dalam berkomunikasi sehari-hari. Kedua kata tersebut sebenarnya merupakan satu bentuk atau satu morfem. Kata mesan dan pesen ini mengalami perubahan fonem konsonan /p/ pada awal morfem pesan dan perubahan fonem fokal /a/ yang dilafalkan menjadi fonem /e/. Dalam hal ini bentuk dasar atau kata dasar dari kedua kata tersebut adalah pesan. Depdiknas (2008:1064 )pesan adalh n 1 perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat orang lain; 2 perkataan , (nasihat , wasiat) yang terakhir (dari orang yang akan meninggal dunia);
b.     Bikin                     
Kata bikin mempunyai makna buat. Namun dari segi pemakaian kata bikin di dalam majalah gaul tepatnya pada halaman 10 edisi 29 tahun 2012 merupakan kata yang tidak tepat atau masih rancu seharusnya kata bikin diganti dengan kata buat. Sebenarnya kata bikin juga terdapat dalam KBBI 2008:191 bikin adalah v cak buat; Depdiknas 2008: 213 buat adalah v 1 kerjaan; lakuan; 2 bikin                       
c.    Bareng
Kata tersebut merupakan kata yang sering digunakan dalam berkomunikasi atau dalam pergaulan yang dipakai dalam situasi tidak resmi. Sebenarnya kata bareng dalam KBBI 2008:141 ditemukan maknanya atau artinya yaitu adv cak bareng-bareng.
d.   Dapet         
Kata dapet yang terdapat dalam majalah gaul ini telah mengalami perubahan bunyi fokal /a/ yang dilafalkan menjadi fokal /e/. Kata            dapet ini merupakan kata yang tidak baku dan tidak ditemukan dalam KBBI. Kata dasar dari kata dapet adalah dapat. Depdiknas (2008:293) dapat adalah 1 adv mampu; sanggup; bisa; 2 v cak  menerima; memperoleh; 3 v ditemukan; tertangkap; 4 v berhasil; tercapai                
e.    Sampe        
Kata sampai yang terdapat dalam majalah gaul ini merupakan kata yang tidak baku.  Kata tersebut mengalami perubahan fonem rangkap /ai/ yang dilafalkan menjadi /e/.  Kata sampe  juga termasuk dalam kata yang berasal dari bahasa daerah. Kata dasar dari kata sampe adalah sampai. Depdiknas (2008:1216) kata sanpai adalah v 1 mencapai;  datang; tiba; 2 terbatas; 3 terlaksana; 4 cukup; 5 hingga;  6 lebih dari                      
                                                      

IMG_20141103_115106.jpg
3.                  Analisis kesalahan bahasa tataran morfologi pada majalah gaul edisi 29 tahun 2012 selanjutnya yaitu pada, halaman 11 juga terdapat kesalahan dari segi penentuan bentuk dasar yang tidak tepat , hal ini tampak pada kata memerangi seharusnya mengatasi.  Kata dasar dari mengatasi adalah atas.
Depdiknas (2008:98) kata atas adalah n 1 bagian(tempat) yang lebih tinggi; 2 sehubungan dengan; atas; 3 dari; 5 dengan; 6 karena; 7menjadi; 8 tentang;terhadap; Mengatas v1 membumbung; naik(keatas); 2 meninggi; 3 meninggikan dirinya; 4 meminta pertimbangan(banding, keterangan) kepada tingkatan yang lebih tinggi; Mengatasi  v1 menguasai(keadaan dsb); 2 melebihi dalam hal; 3 mengalahkan; 4 meangulangi.
  
IMG_20141103_115122.jpg
4.    Pada halaman 12, seperti yang telah saya baca dan analisis ternyata pada majalah gaul halaman 12 ini juga masih banyak terdapat kesalahan diantaranya dari segi : (a)Penyingkatan morf meny; Kesalahan dari segi penyingkatan morf ini terdapat pada kata nyangka. Kata nyangka ini merupakan kata yang tidak baku . dimana kata asal dari nyangka tersebut adalah sangka. Kata sangka, menyangka, menyangkakan merupakan satu morfem.  Dalam hal ini kata nyangka mengalami perubahan fonem dimana disebabkan oleh pertemuan morfem meN- dan peN dengan bentuk dasar yang berawalan fonem-fonem K, P, T, S maka pada awal morfem akan hilang atau dileburkan. meN+sangka= menyangka.  Dalam hal ini kata nyangka  seharusnya dituliskan secara lengkap, yaitu dengan tidak menyingkat alomorf dari meng; dengan kata lain morf-morf tersebut tidak disingkat. Dan bentuk yang baku atau yang betul adalah menyangka.
 Depdiknas (2008: 1222) sangka 1v duga; kira; 2 n keraguan; menyangka v 1 menduga; mengira; kesangsian; 2 mencurigai; menaruh syak; Menyangkakan v 1 menganggap(spt); mengira(sbg); menduga akan; 2 menyangsikan; kesalahan selanjutnya pada halaman 12 ini tampak pada (b)Penentuan kata dasar yang tidak tepat. Kesalahan dari segi ini terdapat pada kata-kata dibawah ini
Bentuk tidak baku                            bentuk baku
a.              Kayak                                                  a. seperti
b.             Udah                                                   b. sudah
c.              Aja                                                       c. sudah
d.             Pas                                                       d. saat
e.         Nggak                                                    e. tidak
f.              Emang                                                 f. memang
Pada penggunaan kata kayak dalam kalimat atau di majalah tersebut sebenarnya kurang tepat. Dimana hal ini menimbulkan kerancuan dari segi maknanya. Menurut Depdiknas (2008:640) kayak 1 p cak seperti; sebagai; 2 kayak n 1 perahu kecil orang Eskimo yang dibungkus kulit hewan; 2 Olr perahu kecil(dengan seorang atau dua orang pendayung) untuk lomba mendayung. Jadi jika diperhatikan dari segi makna atau maksuddari kalimat nya seharusnya menggunakan kata seperti.
Begitu juga pada kata udah, dimana kata tersebut tidak ada dalam kamus KBBI, melainkan kata tersebut merupakan kata yang lazim digunakan dalam pergaulan sehari-hari dan dugunakan dalam kondisi atau situasi tidak resmi. Bentuk asal dari kata udah adalah sudah. Menurut depdiknas 2008:1346 sudah adalah adv 1 telah jadi; telah sedia; selesai; 2 habis; berakhir; 3 telah lalu(lampau, terjadi); terdahulu; 4 telah(menyatakan perbuatan yang terjadi)
Selain itu pada kata aja, pas, emang dan enggak dalam majalah gaul halam 12 diatas juga merupakan kata yang lazim digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari dalam kondisi atau situasi yang tidak resmi. Kata aja sebenarnya dalam KBBI tercantum yaitu ark n sebutan putri bangsawan(deli) namum jika dilihat dari kalimatnya kata aja ini maksudnya adalah saja. Depdiknas 2008:1202 saja adalah adv 1 melulu(tiada lain hanya; semata-mata) 2 juga; pun(untuk menyatakan tidak tentu) 3 selalu; terus-menerus; 4 seenaknya, sesuka hati; 5 lebih baik(sebagai anjuran) 6 sekali(sebagai penegas). Dengan demikan kata aja dalam kalimat atau maja tetsebut diganti dengan kata saja yang berungsi atau bermakna sebgai penegas.
Begitu juga dengan kata pas, diamana kata tersebut tidak tepat jika dilihat dari segi penggunaannya dalam kalimat yang ada dalam majalah gaul ini. Perhatikan kalimat berikut ini : “ pas ditanya single kedua, mereka masih merahasiakan”. Maksud kata pas sebenarnya adalah tepat. Untuk menghasilkan kalimat yang efektif atau yang mudah di pahami oleh oleh pembaca, kata pas  seharusnya diganti dengan kata saat. Depdiknas 2008: 1196 saat adalah n 1waktu (yang pendek sekali); ketika. Jadi perbaikan kalimat yang menggunakan kata pas di atas adalah “ ketika/saat ditanya single kedua, mereka masih merahasiakan.
Selanjutnya pada kata enggak dan emang dalam kalimat yang tercamtum dalam majalah gaul halaman 12 ini termasuk kata yang tidak baku menurut kaidah tata bahasa baku. Kata enggak sebenarnya mempunyai arti tidak, namun jika dilihat dari segi kalimat sebaiknya kata yang digunakan dalam kalimat yang ada didalam majalah gaul adalah kata tidak. Sedangkan kata emang disini masih rancu, dimana kata emang ini dalam KBBI  memiliki arti sd n  paman. Seharusnya fonem awal dari kata memang ini tidak dihilangkan agar makna atau artinya tidak berubah. Depdiknas (2008:896) memang adalah adv sebenarnya; benar-benar.


DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Ramlan,M. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Desjriptif. Yogyakarta: Cv Karyono.
Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka
  





TUGAS 3

ANALISIS KESALAHAN BERHASA TATARAN SINTAKSIS PADA KORAN RIAU POS MINGGU 10 AGUSTUS 2014


      A. IMG_20141103_114826.jpgPerhatikan gambar koran di samping, tepatnya pada  halamn 17 paragraf 3 dengan judul berita obsesi pendidik. Dimana dalam koran tersebut saya menemukan kesalahan  dalam bidang frasa tepatnya dari segi kesalahan susunan kata yang tidak tepat. Hal ini tampak pada kalimat
Benar-benar waktunya diluar kuliahnya terisi untuk kegiatan yang berbau positif ‘’ kata yang dicetak miring pada kalimat diatas tidak sesuai dengan kaidah bahasa. Hal tersebut berawal dari terjemahan harifah dari bahasa asing itu kedalam bahasa indonesia. Sebaiknya diperbaiki menjadi kalimat berikut ini “Waktu diluar kuliahnya benar-benar terisi untuk kegiatan yang berbau positif. Jika dilihat darin segi maknanya kata benar-benar ini mempunyai makna yaitu: Depdiknas (2008:167) kata benar-benar adalah a sungguh-sungguh. Dengan kata lain jika kata benar-benar di lekakan diawal kalimat maka susunanan kalimatnya menjadi tidak karuan atau akan sulit diterima oleh pembaca atau pendengar. Kalimat diatas sebenarnya ingin memberikan penekan(emphasis). Yang dimaksud penekanan dalah penegasan dalam kalimat dalam pemberian aksekuensi, pementingan atau pemusatan perhatian pada salah satu unsur bagian kalimat yang diberi penegasan itu lebih mendapat perhatian dari pendegar atau pembaca. Putrayasa(2014:56)

IMG_20141103_114902.jpg
 
     Selanjutnya  kesalahan yang sama juga terdapat padahalaman 12 dengan  judul berita Ajal amunisi anyar pada paragraf ke 3 yaitu
Bentuk tidak baku:
   b.    Itu adalah kali pertama  bagi arsenal menjalani laga ajang yang bertajuk charity shield itu setelah tahun 2005.
Bentuk baku
      b.       Itu adalah pertama kali  bagi arsenal menjalani laga ajang yang bertajuk charity shield itu setelah tahun 2005.


 
 IMG_20141103_114700.jpgDalam koran Riau Pos ini tepatnya pada halaman 13 paragraf ke lima dengan judul solar dibatas, masalah tak tuntas masih terdapat kesalahan dalam bidang kalimat. Kesalahan dari segi ini tepatnya dalam  kesalahan dari segi penggunan unsur yang berlebihan atau mubazir. Kesalahan dari segi ini terdapat pada kjalimat dibawah ini :
Bentuk tidak baku
a.    Kami mengharapkan jangan ada lagi penyiksaan terhadap kami dengan kebijakan yang menyusahkan kami
bentuk baku
a.    Kami mengharapkan jangan ada lagi penyiksaan dengan kebijakan yang menyusahkan kami


      IMG_20141103_114826.jpgDidalam koran Riau Pos tepatnya pada halaman 17 paragraf 5 dengan topik obsesi pendidik juga masih terdapat kesalahan  dalam bidang kalimat. Hal ini teampak dari segi penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir. Kesalahan ini terdapat pada kalimat dibawah ini :
bentuk tidak baku
b.         Nisa mengaku sudah banyak-banyak lupa, namun deretan tropi yang pernah diraihnya turut menjadi saksi bahwa perjalanan masa remaja diisi dengan hal yang positif
Bentuk baku
b.Nisa mengaku sudah banyak lupa, namun deretan tropi yang pernah diraihnya turut menjadi saksi bahwa perjalanan masa remaja diisi dengan hal yang positif.

IMG_20141103_115042.jpg      Selanjutnya kesalahan dalam bidang frasa juga terdapat pada halaman 19 paragraf 4 dengan judul pendidikan buat remaja . Dimana kesalahan tersebut terdapat pada kalimat “Manusia adalah makhluk yang mempunyai beberapa kebutuhan baik itu kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani untuk melangsungkan hidup dan kehidupnya”  kalimat tersebut merupakan kalimat yang mubazir, hal tersebut tampak pada kata hidup dan kehidupannya. Seharusnya kata hidup dalam kalimat tersebut dihilangkan. Jadi perbaikan kalimat di aatas adalah “Manusia adalah makhluk yang mempunyai beberapa kebutuhan baik itu kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani untuk melangsungkan kehidupnya”

IMG_20141103_114902.jpg
Perharikan gambar disamping tepatnya pada kata jebol  dan nggak. Dimana kata tersebut merupakan bahasa daerah yang digunakan dalam ragam tulis. Kata tersebut terdapat dalam koran Riau Pos tepatnya pada halaman13 paragraf 3 dan paragraf 5 dengan judul beita pencuri subsidi. Dengan demikian kata tersebut yang ada dalam koran riau pos ini  termasuk kesalahan dalam bidang frasa.  Kedua kata tersebut terdapat dalam kalimat dibawah ini :
Bentuk tidak baku
a.       Hingga juni 2014 ini, kuota bulanan sudah jebol kalau tidak diantisipasi akhir tahun antrian akan terjadi lagi).
b.       Lalu bisa nggak pertamina menindaknya? Jawabnya hehe itu bukan gawenya pertamina.
Depdiknas (2008:572) jebol adalah v terangkat dari tempatnya tertanam(tt tanamanan) sampai keakar akarnya 2 rusak parah(terbongkar) hingga tidak terfungsi(tt  tunggul air, dinding) 3 v  tidak mampu menahan serangan lawan. Sedangkan nggak sendiri mempunyai makna tidak. Namun dalm penggunaan kata nggak ini merupakan ragam lisan yang digunakan dalam ragam tulis.hal ini lah yang menyebabkan kesalahan kata dalam ragam tulis. Depdiknas 2008:1460 tidak adalah adv partikel untuk menyatakan pengikaran, penolakan, penyangkalan.

Bentuk baku
a.         Hingga juni 2014 ini, kuota bulanan sudah banjir kalau tidak diantisipasi akhir tahun antrian akan terjadi lagi
b.         Lalu bisa tidak pertamina menindaknya? Jawabnya hehe itu bukan kerjanya pertaminaSementara disisi kiri terlihat petani lainnya sibuk dengan mengupas sabut kelapa.



  
IMG_20141103_114721.jpgSedangkan pada halaman 16 paragraf ke 5 dengan judul berita ketika bongkahan kelapa tak lagi menjamin juga terdapat kesalahan dalam bidang dari segi adanya pengaruh bahasa daerah. Hal ini tampak pada kalimat dibawah ini
bentuk tidak baku
c.         Sementara disisi kiri terlihat petani lainnya sibuk dengan menyulak sabut kelapa. Seharusnya perbaikan kalimat tersebut adalah “Sementara disisi kiri terlihat petani lainnya sibuk dengan mengupas sabut kelapa”

IMG_20141103_114810.jpg 
Pada halaman 16 paragraf ke 10 dengan judul berita ketika bongkahan kelapa tak lagi menjamin juga terdapat kesalahan dalam bidang frasa tepatnya dari segi adanya pengaruh bahasa daerah. hal ini tampak pada kalimat dibawah ini
      d.        Kondisi kelapa yang kerap anjlok tersebut membuat kalangan petani kelapa semakin menjerit. Kata anjlok ini merupakan ragam lisan dari bahasa daerah yang biasa digunakan dalam pergaulan sehari-hari khususnya dikalangan petani. Kata anjlok sebenarnya mempunyai makna v 1 meloncat kebawah dari tempat ketnggian(dengan posisi kedua kaki sbg tumpuan) 2 turun dari posisi semula(tt jembatan, bangunan). Namun jika dilihat dari segi maksud dari kalimatnya kata anjlok ini tidak tepat dan tidak mengacu pada maksud yang dituju. Seharusnya kata anjlok diganti dengan kata turun. Depdiknas 2008:1508 turun adalah v 1 bergerak kearah kebawah ; bergerak ke tempat yang lebih rendah dp tempat semula; 2 bergerak(berjalan) dari hulu kehilir; 3 mengendap; 4 surut; 5 reda(tt marah, ,nafsu); 6 mengayun atau mendekati kaki langit(tt matahari, bulan); 7 meninggalkan atau keluar daroi kendaraan (kapal, rel); 8 menjadi kurang( rendah, susut, sedikit); 9  jatuh atau merosot (tt harga, nilai) hasil panen
Maka perbaikan dari kalimat diatas adalah “Kondisi kelapa yang kerap turun tersebut membuat kalangan petani kelapa semakin menjerit

 

IMG_20141103_115000.jpgPada halaman 20 paragraf ke 4 dengan judul cerita anak juga terdapat kesalahan  dalam bidang frasa. Dimana kesalahan dalam bidang frasa ini terletak dari segi adanya pengaruh bahasa daerah. Hal ini tampak pada kalimat berikut ini
Bentuk tidak baku
e.                   Kalau kamu ngotot dengan kebenaran teori itu silahkan praktikan untuk dirimu sendiri dulu, baru mengajari temanmu yang lain.  Kata ngotot merupakan kata yang berasal dari bahasa daerah. kata dasar dari ngotot adlah otot. kata ngotot ini merupakan penyingkatan morf meng, yang seharusnya mengotot atau bersikukuh.





IMG_20141103_114950.jpgPada halaman 24 paragraf 4 dengan judul berita PSGA uin gelar ketahanan keluarga  juga terdapat kesalahan  dalam bidang frasa. Dimana kesalahan tersebut tampak dari segi penjamakan yang ganda. Hal ini tampak pada kalimat
a.     Padahal banyak persoalan-persoalan keluarga terutama malah ibu dan anak yang belum terpantau dengan baik oleh aparat berwenag. Dalam sebuah kalimat untuk penanda jamak sebuah kata cukup menggunakan satu penanda saja; jika sudah terdapat penanda jamak tidak perlu kata tersebut diulang atau jika sudah diulang tidak perlu menggunakan penanda jamak. Dari kalimat diatas penanda jamaknya adalah banyak  dan persoalan-persoalan. Dimana kata banyak dalam KBBI 2008:138 a 1 besar jumlahnya; tidak sedikit; . Jadi perbaikan dari kalimat “Padahal banyak persoalan-persoalan keluarga terutama malah ibu dan anak yang belum terpantau dengan baik oleh aparat berwenag” adalah “ Padahal banyak persoalan keluarga terutama malah ibu dan anak yang belum terpantau dengan baik oleh aparat berwenag”



IMG_20141103_115006.jpgPada halaman juga tertdapat kesalahan dari segi penjamakan ganda. Dimana hal ini tampak pada kalimat di bawah ini.
b.        Pihak keluarga almarhum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh teman-temannya maupun kerabat apabila semasa hidupnya almarhum ada kesalahan. Kata yang menandakan jamak adalah seluruh dan teman-temanya. Dalam sebuah kalimat untuk penanda jamak sebuah kata cukup menggunakan satu penanda saja; jika sudah terdapat penanda jamak tidak perlu kata tersebut diulang atau jika sudah diulang tidak perlu menggunakan penanda jamak. Oleh dalam kalimat tersebut hanya boleh satu penamda saja yang digunankan. Bisa kalata seluruh yang dihilangkan atau teman-temannya dihilangkan. Jadi perbaikan dari kalimat “Pihak keluarga almarhum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh teman-temannya maupun kerabat apabila semasa hidupnya almarhum ada kesalahan”. Adalah “Pihak keluarga almarhum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh temannya maupun kerabat apabila semasa hidupnya almarhum ada kesalahan”. Dalam hal ini kata seluruh dalam KBBI 2008: 256 adalah num semua; segenap;


 


 DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
Putrayasa. Ida bagus . 2014. Kalimat efektif (diksi, struktur, dan logika). PT Ferika Aditama: Bandung
Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka



TUGAS 4
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SEMANTIK PADA BLOG TEMAN SEKELAS








 
20141109_112503.jpg
Pada gambar blog disamping tepatnya pada bloger widia wiriantari yang di post 8 november 2014 dengan judul thanks good. Di dalam blogeer tersebut masih banyak terdapat kesalahan berbahsa tataran semantik tepat nya pada kalimat dibawah ini
a.       Pada tanggal 6 november 20014 aku mendapat kabar dari saudara sepupu  bahwa aku lolos seleksi beasiswa propinsi.
b.      Uang ini akan ku pergunakan dengan sebaik-baiknya terutama untuk keperluan perkuliahanku esok dan sisanya akan kupergunakan untuk pembayaran uang kos yang menunggak  selama 1 bulan  hehe.
Kedua kalimat tersebut merupakan kesalahan karena pasangan seasal. Kesalahan tersebut terdapat pada kata lolos dan kata esok. Depdiknas (2008:839) lolos v1 lucut lalu lepas(spt cicin dari jari); 2 terlepas dari lari (dr kurungan, kepungan, dsb); jika dicermati kata lolos dalam kalimat tersebut tidak cocok untuk digunakan, seharusnya kata lolos di ubah menjadi lulus. Depdiknas (2008:846)  lulus v 1 dapat masuk atau lalu(ke dlm atau dri lubang); 2 dapat lepas atau lucut (spt gelang dr tangan atau cincin dri jari); 3 terperosok masuk(spt kaki kedalam lantai bambu); 4 berhasil(dl ujian); 5 diperkenankan; terkabul(tt permohonan, permintaan); Kata lolos dan lulus merupakan kata yang hampir sama baik dari segi makna maupun maupun bentuk. Dari segi bentuk kedua kata tersebut dibedakan atas vokal yang membentuknya. Yaitu vokal /o/ pada kata lolos dan vokal/ u/ pada kata lulus.
            Begitu juga dengan kata esok yang tetdapat pada kalimat kedua, seharusnya menggunakan kata besok agar kalimat tersebut menjadi efektif. Depdiknas (2008:381) esok n 1 hari pertama sesudah hari ini; besok; 2 kemudian hari; kelak;nanti
Jadi perbaikan dari  kedua kalimat tersebut sebagai berikut:
c.       Pada tanggal 6 november 20014 aku mendapat kabar dari saudara sepupu  bahwa aku lulus seleksi beasiswa propinsi.
d.      Uang ini akan ku pergunakan dengan sebaik-baiknya terutama untuk keperluan perkuliahanku besok dan sisanya akan kupergunakan untuk pembayaran uang kos yang menunggak  selama 1 bulan  hehe.

 
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

EYD. 2009. 

Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka





TUGAS 5
Nama : Seh Panglipur
Kelas : 5f
Npm :126210178

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN WACANA PADA WEBSITE UMRI
Adapun kesalahan yang terdapat didalam Website UMRI  dengan judul Digital Library UMRI Resmi Dilaunching diantaranya :

1.Kesalahan dalam kohesi
20141107_135931.jpg Kesalahan yang terdapat didalam website UMRI yang berjudul judul Digital Library UMRI Resmi Dilaunching
tepatnya  pada paragraf ke 1. Perhatikan kalimat berikut ini:
Bentuk tidak baku
a.       Ketua Kopertis Wilayah X, Prof.DR.H.Elfindri, SE,MA secara resmi melakukan launching Digital Library (Perpusatakaan Digital) Universitasp Muhammadiyah Riau (UMRI), Jumat (20/3). Turut mendampingi Rektor UMRI, DR Ir Syafruddin MSc dan para dekan fakultas di lingkungan UMRI. Kalimat tersebut termasuk dalam kesalahan penggunaan pengacuan. Disisi lain juga terdapat kesalahan berbahsa dalam bidang frasa, tepatnya pada susunan kata yang tidak tepat. Hal ini tampak pada kalimat “Turut mendampingi Rektor UMRI, DR Ir Syafruddin MSc dan para dekan fakultas di lingkungan UMRI”.  Kata yang di cfetak miring pada kalimat tersebut tidak sesuai dengan kaidah bahsa indonesia. Seharusnya perbaikan dari kalimat tersebut adalah “ Rektor UMRI, DR Ir Syafruddin MSc dan para dekan fakultas di lingkungan UMRI turut mendampingi.
Sedangkan kesalahan penggunaan pengacuan terdapat pada kata mendampingi. jadi pengacuan yang tetatnya adalah mendampinginya. Maka perbaikan dari wacana di atas yaitu
Bentuk baku
a.       Ketua Kopertis Wilayah X, Prof.DR.H.Elfindri, SE,MA secara resmi melakukan launching Digital Library (Perpusatakaan Digital) Universitasp Muhammadiyah Riau (UMRI), Jumat (20/3). Rektor UMRI, DR Ir Syafruddin MSc dan para dekan fakultas di lingkungan UMRI turut mendampinya .



IMG02586-20141109-1740.jpg2. Pada  website Umri yang berjudul Ratusan Peserta Antusias Ikuti Dialog Publik Jasa Raharja di UMRI  juga masih terdapat kesalahan dalam bidang wacana tepatnya pada kalimat dibawah ini
bentuk tidak baku
a.       Kasubdit Dikyasa Dirlantas Polda Riau AKBP Elvanis menyampaikan saat ini angka kecelakaan di Indonesia dan Riau cukup tinggi. Hal tersebut sebagian besar diakibatkan karena masih rendahnya kesadaran pengendara. "Untuk itu, bagai mana pun bagaimana ini menjadi tugas kita bersama dan meningkatkan kesadaran dan patuhi tarta tertib lalulintas," sebutnya.
Pada kalimat di atas merupakan kesalahan dalam penggunaan konjungsi yang tidak tidak tepat, kesalahan dalam segi ini terdapat pada kata dan. Seharusnya konjungsi dan di ganti dengan konjung dalam. Maka perbaikan dari kalimat tersebut adalah
b.      Kasubdit Dikyasa Dirlantas Polda Riau AKBP Elvanis menyampaikan saat ini angka kecelakaan di Indonesia dan Riau cukup tinggi. Hal tersebut sebagian besar diakibatkan karena masih rendahnya kesadaran pengendara. "Untuk itu, bagai mana pun bagaimana ini menjadi tugas kita bersama dalam meningkatkan kesadaran dan patuhi tarta tertib lalulintas," sebutnya.
 
20141107_140258.jpg3.Kesalahan penggunaan penyulihan
Di d alam website UMRI yang berjudul sejarah UMRI juga masih terdapat 4.kesalahan berbahasa tataran wacana. Dimana  Kesalahan dari segi ini terdapat pada paragraf ke 2  yang tampak pada kalimat dibawah ini:
Bentuk tidak baku
a.                   Muhammadiyah dan pada tanggal 5 November 1998 berdiri Akademi Keuangan dan perbankan Muhammadiyah (AKPM) yang berkedudukan di jalan KH. Ahmad Dahlan No. 88 Sukajadi, Pekanbaru.
Penggunaan kata-kata penyulihan yang tercetak miring dalam wacana di atas tidak tepat. Depdiknas (2008:345) berkedudukan v mempunyai kedudukan. Jadi penyulihan kata yang tepatnya adalah beralamat.  Depdiknas (2008:35) beralamat v1 ada alamatnya (addresnya); 2 di tunjukan(kpd) : kritik itu- kepada panitia; 3 memberi tanda (akan terjadi sesuatu); 4 bersasaran; bertujuan, pb suatu perubahan(pekerjaan) harus ada maksudnya;. Dengan demikian perbaikan dari kalimat  di atas adalah
Bentuk baku
a.       Muhammadiyah dan pada tanggal 5 November 1998 berdiri Akademi Keuangan dan perbankan Muhammadiyah (AKPM) yang beralamat di jalan KH. Ahmad Dahlan No. 88 Sukajadi, Pekanbaru.

20141107_143308.jpg

4.Kesalahan penggunaan konjungsi
Didalam website UMRI yang tentang seminar Peran Teknologi Mobile Untuk Membangun Jiwa Technopreneur Mahasiswa juga masih terdapat kesalahan berbahasa tataran wacana. Kesalahan dalam bidang ini terdapat pada kalimat dibawah ini
Bentuk tidak baku
a.    Jika sudah memiliki produk, kita bisa meletakkannya di App- Store, dan menyiapkan dokumentasinya. Lalu pastikan user mengetahui bahwa aplikasi kita itu "ada". Bisa melalui media sosial, mesin pencari dan forum.
Kata lalu merupakan penggunan konjungsi yang tidak tepat sebaiknya kata lalu di ganti dengan konjungsi yang lebih tepat yaitu kemudian. Depdiknas (2008:655) kemudian n1 belakangan; yang ada di belakang; 2 waktu yang akan datang; kelak; belakang hari; 3 sesudah itu;. Sedangkan kata lalu menurut Depdiknas (2008:766) adalah 1v berjalan lewat; 2 berkata (langsung) semaunya; 3 sudah lewat, sudah lampau; 4 habis; 5 lintas (dapat masuk terus) 6 p kemudian, lantas.  Jadi perbaikan dari wacana diatas adalah
Bentuk baku
b.    Jika sudah memiliki produk, kita bisa meletakkannya di App- Store, dan menyiapkan dokumentasinya. Kemudian pastikan user mengetahui bahwa aplikasi kita itu "ada". Bisa melalui media sosial, mesin pencari dan forum.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Umum

Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka


 

TUGAS 6
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN EYD DALAM SKRIPSI SENDRATASIK DENGAN JUDUL TARI JAMBAR DIDESA BERINGIN TALUK KUAANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAN KABUPATEN KUANTAN SINGIGI PROPINSI RIAU YANG DI TELITI OLEH ELVONI 2012


Analisis  kesalahan EYD yang ada dalam skripsi ini tepatnya pada latar belakang masih banyak terdapat kesalahan diantaranya.

20141105_124856.jpgDidalam latar belakang ini masih terdapat kesahan dari segi penggunaan kata depan dari yang terdapat pada halaman 3 paragraf ke 2. Dimana kesalahan ini tampak pada kalimat “ Dari zaman nenek moyang sudah ada tradisi jambar ini, kemudian tom ibnur menginspiraikan jambar untuyk menjadi sebuah tarian yaitu Tari Jambar”.  Depdiknas (2008:298) kata dari adalah p1 kata depan yang menyatakan tempat permulaan(dalam ruang, waktu, deretan, dsb) 2 kata yang menyatakan asal kedatangan; 3 sejak, mulai,; 4 oleh karena; disebabkan oleh; 5 tentang, mengenai; 6 kata depan yang menyatakan bahan suatu barang; 7 kata depan yang bermakna ‘ yang berupa’ atau ‘yang terjadi’. Kata dari dalam kalimat tersebut tidak efektif, karena kata depan dari seharusnya tidak boleh ditulis diawal kalimat. Menurut Pedoman umum EYD (2012 :24) kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali didalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, daripada.
            Jadi perbaikan dari penulisan kata depan dari dalam kalimat tersebut seharusnya diganti dengan kata sejak. Depdiknas (2008:1241) kata sejak adalah p kata penghubung untuk menandai mulai dri; . maka perbaikan kalimat diatas adalah “ sejak zaman nenek moyang sudah ada tradisi jambar ini, kemudian tom ibnur menginspiraikan jambar untuyk menjadi sebuah tarian yaitu Tari Jambar”
20141105_123911.jpg
Didalam latar belakang tepatnya pada halam 4 paragraf ke 2 terdapat kesalahan dari segi  penulisan kata depan di. Kesalahan dari segi ini terdapat dalam kata dipertunjukan. kata dipertunjukan dalam latar belakang ini penulisannya masih diserangkaikan, seharusnya  penulisan kata depan di dalam kata tersebut  ditulis terpisah. Pedoman umum EYD (2012 :24) kata depan di,ked an dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali didalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, daripada . Jadi perbaikan dari kata dipertunjukan yang sesuai dengan pedoman umum EYD yaitu “di pertunjukan”

20141105_112747.jpg
Pada halaman 5 paragraf kedua terdapat kesalahan dari segi penulisan partikel pun.  Hal ini terdapat dalam kalimat “  tari jambar  menjadi pertunjukan yang cukup memikat hati penontonnya. Hal ini dapat dilihat dari ramainya penonton  yang menyaksikan pertunjukan tari jambar, semakin berkembangnya zaman, maka semua menjadi modern dan m,endorong kita untuk semakin maju. Baik  dalam bergaul, berpakaian, pandangan hidup, selera, cara berfikir, dan kesenian. Namun walau pun banyaknya kebudayaan-kebudayaan asing yang  datang dari luar, tari jambar dapat bertahan dan sampai sekarang masih banyak penggemarnya. Penulisan kata walau pun seharusnya diserangkaikan sesuai dengan pedoman umum EYD (2012:25)  partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Dengan kata lain partikel pun di pisahkkan dari kata dasar misalnya malam pun.
Catatan : partikel pun pada pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya Adapun, Bagaimanapun, Sekalipun, Walaupun.
Depdiknas (2008:116) pun adalah p 1 juga atau demikian juga; 2  meski, biar, kendati; 3 saja.
 Jadi perbaikan dari kalimnat di atas adalah “Tari jambar  menjadi pertunjukan yang cukup memikat hati penontonnya. Hal ini dapat dilihat dari ramainya penonton  yang menyaksikan pertunjukan tari jambar, semakin berkembangnya zaman, maka semua menjadi modern dan m,endorong kita untuk semakin maju. Baik  dalam bergaul, berpakaian, pandangan hidup, selera, cara berfikir, dan kesenian. Namun walaupun banyaknya kebudayaan-kebudayaan asing yang  datang dari luar, tari jambar dapat bertahan dan sampai sekarang masih banyak penggemarnya
   

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Umum

EYD. 2009.

Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka


 

TUGAS 6
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN EYD DALAM SKRIPSI SENDRATASIK DENGAN JUDUL TARI JAMBAR DIDESA BERINGIN TALUK KUAANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAN KABUPATEN KUANTAN SINGIGI PROPINSI RIAU YANG DI TELITI OLEH ELVONI 2012


Analisis  kesalahan EYD yang ada dalam skripsi ini tepatnya pada latar belakang masih banyak terdapat kesalahan diantaranya.
20141105_124856.jpgDidalam latar belakang ini masih terdapat kesahan dari segi penggunaan kata depan dari yang terdapat pada halaman 3 paragraf ke 2. Dimana kesalahan ini tampak pada kalimat “ Dari zaman nenek moyang sudah ada tradisi jambar ini, kemudian tom ibnur menginspiraikan jambar untuyk menjadi sebuah tarian yaitu Tari Jambar”.  Depdiknas (2008:298) kata dari adalah p1 kata depan yang menyatakan tempat permulaan(dalam ruang, waktu, deretan, dsb) 2 kata yang menyatakan asal kedatangan; 3 sejak, mulai,; 4 oleh karena; disebabkan oleh; 5 tentang, mengenai; 6 kata depan yang menyatakan bahan suatu barang; 7 kata depan yang bermakna ‘ yang berupa’ atau ‘yang terjadi’. Kata dari dalam kalimat tersebut tidak efektif, karena kata depan dari seharusnya tidak boleh ditulis diawal kalimat. Menurut Pedoman umum EYD (2012 :24) kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali didalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, daripada.
            Jadi perbaikan dari penulisan kata depan dari dalam kalimat tersebut seharusnya diganti dengan kata sejak. Depdiknas (2008:1241) kata sejak adalah p kata penghubung untuk menandai mulai dri; . maka perbaikan kalimat diatas adalah “ sejak zaman nenek moyang sudah ada tradisi jambar ini, kemudian tom ibnur menginspiraikan jambar untuyk menjadi sebuah tarian yaitu Tari Jambar”
20141105_123911.jpg
Didalam latar belakang tepatnya pada halam 4 paragraf ke 2 terdapat kesalahan dari segi  penulisan kata depan di. Kesalahan dari segi ini terdapat dalam kata dipertunjukan. kata dipertunjukan dalam latar belakang ini penulisannya masih diserangkaikan, seharusnya  penulisan kata depan di dalam kata tersebut  ditulis terpisah. Pedoman umum EYD (2012 :24) kata depan di,ked an dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali didalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, daripada . Jadi perbaikan dari kata dipertunjukan yang sesuai dengan pedoman umum EYD yaitu “di pertunjukan”
20141105_112747.jpg
Pada halaman 5 paragraf kedua terdapat kesalahan dari segi penulisan partikel pun.  Hal ini terdapat dalam kalimat “  tari jambar  menjadi pertunjukan yang cukup memikat hati penontonnya. Hal ini dapat dilihat dari ramainya penonton  yang menyaksikan pertunjukan tari jambar, semakin berkembangnya zaman, maka semua menjadi modern dan m,endorong kita untuk semakin maju. Baik  dalam bergaul, berpakaian, pandangan hidup, selera, cara berfikir, dan kesenian. Namun walau pun banyaknya kebudayaan-kebudayaan asing yang  datang dari luar, tari jambar dapat bertahan dan sampai sekarang masih banyak penggemarnya. Penulisan kata walau pun seharusnya diserangkaikan sesuai dengan pedoman umum EYD (2012:25)  partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Dengan kata lain partikel pun di pisahkkan dari kata dasar misalnya malam pun.
Catatan : partikel pun pada pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya Adapun, Bagaimanapun, Sekalipun, Walaupun.
Depdiknas (2008:116) pun adalah p 1 juga atau demikian juga; 2  meski, biar, kendati; 3 saja.
 Jadi perbaikan dari kalimnat di atas adalah “Tari jambar  menjadi pertunjukan yang cukup memikat hati penontonnya. Hal ini dapat dilihat dari ramainya penonton  yang menyaksikan pertunjukan tari jambar, semakin berkembangnya zaman, maka semua menjadi modern dan m,endorong kita untuk semakin maju. Baik  dalam bergaul, berpakaian, pandangan hidup, selera, cara berfikir, dan kesenian. Namun walaupun banyaknya kebudayaan-kebudayaan asing yang  datang dari luar, tari jambar dapat bertahan dan sampai sekarang masih banyak penggemarnya
   

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Umum

EYD. 2012.

Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka





TUGAS 7
Nama : Seh Panglipur
Kelas : 5f
Npm : 126210178

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA BLOGGER DOSEN

             Adapun blogger dosen yang saya analisis yaitu bloger  milik ibu Ermawati S. Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP-UIR  Minggu, 21 Oktober 2012 dengan tema atau judul postingan sms dan SMS.
20141108_095104.jpg            Didalam bloger tersebut saya menemukan kesalahan berbahasa tataran sintaksis tepatnya kesalahan pada kalimat yang tidak efektif . Dimana kesalahan tersebut terdapat pada kalimat dibawah ini tepatnya pada paragraf pertama.
Bentuk tidak baku
a.    Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan dan kesehatan kepadaku sehingga dapat menyelesaikan semua kegiatan dan aktifitas di kampus. Seperti biasa, setelah selesai sesi Ujian Tengah Semester (UTS) 1 minggu yang lalu (tepatnya 08-13 Oktober 2012) kesibukan  lain sudah salah satunya adalah membimbing mahasiswa (baik proposal maupun yang akan menyelesaikan skripsinya) Tetapi, sekali lagi Alhamdulillah karena Allah masih memberiku kesibukan ini. 
Kata yang ditulis miring  seharusnya tidak perlu dicantumkan  dalam kalimat tersebut. Depdiknas (2008:1346) sudah adv 1 telah terjadi; telah sedia; selesai; tidak akan selesai; 2 habis, berakhir; 3 telah lalu(lampau, terjadi); terdahulu; 4 telah (menyatakan perbuatan yang telah terjadi) 5cukuplah sekian saja ; 6 memang demikian(hal, keadaannya) 7 sehabis, setelah; 8 cak berpihak.
Jadi kata sudah sebaiknya dihilangkan dari kalimat tersebut, agar kalimat tersebut lebih menjadi efektif. Maka perbaikan dari kalimat di atas adalah
bentuk baku
a.    Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan dan kesehatan kepadaku sehingga dapat menyelesaikan semua kegiatan dan aktifitas di kampus. Seperti biasa, setelah selesai sesi Ujian Tengah Semester (UTS) 1 minggu yang lalu (tepatnya 08-13 Oktober 2012) kesibukan  lain salah satunya adalah membimbing mahasiswa (baik proposal maupun yang akan menyelesaikan skripsinya) Tetapi, sekali lagi Alhamdulillah karena Allah masih memberiku kesibukan ini. 

20141108_095202.jpg
Pada gambar disamping terdapat kesalahan berbahsa dalam penerapan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Kesalahan dalam bidang ini terdapat pada kalimat berikut ini.
  b.    Setiap kali dia mendapatkan masalah (apapun itu) pasti akulah salah satu target caci maki dan kemarahannya.
Kata yang ditulis miring merupakan kesalahan dalam penulisan partikel pun.  EYD (2012:25) partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahulinya. Depdiknas (2008: 1116) pun p 1 juga atau demikian juga; 2 meski, biar, kendati; 3 saja;  4 (... pun....lah) untuk menyatakan aspek bahwa perbuatan mulai terjadi; 5 untuk menguatkan dan menyatakan pokok kalimat. Jadi penulisan pada kata apapun , partikel pun nya harus di pisah dari kata apa atau kata yang mendahuluinya. Maka perbaikan dari kalimat di atas adalah:
           b.Setiap kali dia mendapatkan masalah (apa pun itu) pasti akulah salah satu target caci maki dan kemarahannya
 
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

EYD. 2012. 

Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka






TUGAS 8
Nama : Seh Pang Lipur
Kelas: 5f
Npm : 126210178

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PIDATO PEMIMPIN

Kesalahan dalam berbahasa yang disampaikan oleh Bapak Presiden SBY dalam pidato kenegaraan, saya menemukan kesalahan berbahasa dari segi 

A.    Kesalahan berbahasa dalam bidang frasa
1.      Kalimat yang tidak logis
Kesalahan dari segi ini terdapat pada kalimat “ saya mengajak hadirin sekalian, untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa allah swt”.  Ketidak  logisan terletak pada kata memanjatkan. Kata memanjatkan makna leksikalnya adalah mendaki, dinaiki atau di panjat. Kata dasar dari memanjatkan adalah panjat.
Depdiknas 2008:1015 panjat adalah v  naik. Menanjat v menaiki(pohon, tembok, tebing)  dengan kaki dan tangan.  Memanjatkan v  menaikan; membiarkan memanjat. Jadi tidak mungkin allah ataupun tuhan dapat dipanjat karena allah tidak berwujud dan bukan benda yang mungkin dapat dipanjat. Seharusnya perbaikan dari kalimat tersebut adalah “ saya mengajak hadirin sekalian untuk sekali lagi mengucapkan npuji dan syukut atas kehadirat allah swt”.
Selain itu juga terdapat kesalahan pada kalimat yang disampaikan dalam pidato kenegaraan tersebut yaitu pada kalimat “ pendek kata, setelah hampr 7 dekade merdeka” dimana ketidak logisan terletak pada kata pendek kata , Seharus Singkat Cerita.
Depdiknas 2008: 1044 pendek adalah a 1 dekat jaraknya dari ujung ke ujung;  2 dekat jaraknya dari sebelah bawah; 3 sebentang (tt waktu); 4 ringkas; singkat.  Dari penjelasan atau kalimat di atas bawa kalimat tersebut termasuk kesalahan dalam bidang frasa.
2.      Penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir dan penjamakan ganda
Kesalahan dalam bidang ini terdapat pada kalimat “Saudara-saudara sebangsa dan setanah air dan hadirin sekalian  yang saya muliakan”. Dimana dalam kalimat tersebut menggunakan penjamakan ganda dan termasuk juga pada penggunaan unsur yang berlebihan. Jika dalam kalimat di atas menggunakan kata saudara-saudara tidak perlu menggunakan kata hadirin sekalian. Jadi, perbaikan dari kalimat diatas ada dua yaitu “ saudara-saudara sekalian sebangsa dan setanah air yang saya muliakan “ atau “ hadirin sebangsa dan setanah air yang saya muliakan sekalian”.
B.     Kesalahan berbahsa tataran morfologi
Pidato yang disampaikan oleh  Bpk Presiden SBY dalam pidato kenegaraannya masih terdapat Kesalahan berbahasa tataran morfologi. kesalahan ini terdapat pada kata capaian. Kata yang ditulis miring merupakan kesalahan dari segi penghilangan prefiks pen-, Seharusnya pencapaian.
C.     Kesalahan dalam tataran fonologi
Kesalahan dalam bidang ini juga msih terdapat pada pidato yang disampaikan oleh  Bpk Presiden SBY dalam pidato kenegaraanny. Hal ini tampak pada kata cape. Kata tersebut   merupakan Penghilangan fonem vokal rangkap menjadi vokal tungal yaitu Fonem/ai/ dilafalkan menjadi /e/. Seharusnya kata yang ditulis miring bentuk bakunya adalah capai. Depdiknas (2008:244) capai 1 raih; 2 sampai;
.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Umum


Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka
 



TUGAS 9

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PAPAN NAMA DAN KAIN RENTANG


IMG_6112.JPG
    1.      Pada gambar di samping tepatnya pada kata  mandiri syariah. Kata tersebut merupakan kesalahan penulisan huruf kapital. Kesalahan dari segi ini terdapat  pada kata mandiri. Digambar tersebut seharus menggunakan huruf kapital pada huruf M. tetapi pada gambar tersebut hanya mengunakan huruf kecil, seharusnya Mandiri. EYD (2009:10) huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua umur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga kenegaraan, badan, dan dokumen resmi. 


IMG01617-20140512-1019.jpg
         2. Pada gambar papan nama di samping merupakan kesalahan penulisan huruf kapital. Dimana kesalahan tersebut terdapat pada kalimat hunian nyaman nan strategis  yang masih menggunakan huruf kecil pada awal kalimat. Sesuai dengan kaidah EYD seharusnya penulisan kalimat hunian nyaman nan strategis ini menggunakan huruf kapital pada awal kalimat tepatnya pada kata hunian dan huruf kapitalnya pada huruf /h/, sehingga penulisan yang benar pada papan nama diatas sesuai dengan kaidah EYD adalah Hunian nyaman nan strategis.  EYD (2009:9)huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

          3. C360_2014-10-07-11-55-51-710.jpgPada gambar di samping tepat nya pada kain rentang atau spanduk terdapat kesalahan dari segi penggunaan  atau penulisan huruf kapital. Kesalahan tersebut terdapat pada kata sate ayam Jakarta. Dimana dalam kalimat tersebut masih menggunakan huruf kecil diawal kalimatnya, seharusnya penulisan yang sesuai dengan EYD yaitu diawal kalimat menggunakan huruf Kapital, tepatnya pada kata sate ayam akarta.  EYD (2009:9) huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. EYD(2009:13) huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.  Jadi perbaikan kalimat di atas yang sesuai dengan kaidah EYD adalah Sate ayam Jakarta.

                C360_2014-10-07-11-48-51-574.jpg4. Pada gambar kain rentang atau spanduk di samping  merupakan kesalahan penulisan huruf kapital. Dimana kesalahan tersebut terdapat pada kalimat jual beli motor bekas yang masih menggunakan huruf kecil pada awal kalimat. EYD (2009:9) huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Sesuai dengan kaidah EYD seharusnya penulisan kalimat jual beli motor bekas ini menggunakan huruf kapital pada awal kalimat tepatnya pada kata jual dan huruf kapitalnya pada huruf /j/, sehingga penulisan yang benar pada papan nama diatas sesuai dengan kaidah EYD adalah  Jual nyaman nan strategis.  Selain kesalahan di atas juga terdapat kesalahan dalam penulisan kata disini . Penulisan kata depan di dalam spanduk atau kain rentang di atas masih ditulis seranggkai. Dimana hal ini tampak pada kata disini jual  pada kain rentang diatas. EYD (2009:31)  kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang lazim dianggap sebagai satu kata. Seharusnya penulisan kata disini ditulis terpisah. Jadi penulisan  kata  disini yang benar sesuai EYD yaitu  di sini.

              5.      IMG01624-20140512-1056.jpgPada gambar papan nama diatas jelas salah dari segi penulisan huruf kapital  sebagai huruf pertama dalam kata yang terdapat pada kata ion swalayan. Dimana pada penulisan kata tersebut masih menggunakan huruf kecil pasa setiap katanya. Seharusnya penulisan nama toko diatas sesuai dengan EYD yaitu Ion swalayan.


IMG_6685.JPG

      6.      Pada gambar papan nama diatas juga termasuk salah dari segi npenulisan huruf kapital. Dimana kesalahan tersebut terdapat pada kata frist . Dimana huruf  pertamanya masih menggunakan huruf kecil seharusnya menggunakan huruf kapital pada awal kata. EYD (2009:14)




          7.      IMG_6137.JPGPada gambar di samping tepatnya pada kain rentang terdapat kesalahan penulisan huruf pertama pada awal kata. Kesalahan itu tampak pada kata omelatte abah yang masih menggunakan huruf kecil pada awal kata seharus nya menggunakan huruf kapital pada awal kata atau kalimat. EYD (2009:9) huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi perbaikan dari kata omelatte abah yang benar yaitu Omelatte Abah.
Selain itu pada papan nama di atas juga terdapat kesalahan berbahasa dalam bidang kalimat, tepatnya dari segi penggunaan istilah asing yang terdapat pada kata call us!!. Penggunaan istilah asing tersebut dalam kain rentang  atau sepanduk disebabkan oleh salah satu kemungkinan yaitu pemakai bahasa ingin menarik perhatian pembaca. Kata tersebut belum tentu dapat dipahami oleh kalangan masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah. Seharusnya istilah asing yang dicetak miring pada kain rentang tersebut di ganti dengan istilah bahasa indonesia. Istilah call us!! Di ganti dengan telfon sekarang


DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

EYD. 2009. 

Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka








TUGAS 10
Nama   : Seh Panglipur
Kelas   :5 F
Npm    : 126210178

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA  PADA CERAMAH AGAMA

            Adapun ceramah agama yang saya analisis adalah ceramah agama mamah dede di acara mama dan aa beraksi,  Indosiar 25 Desember 2013. Dimana dalam penyampaian ceramah yang disampaikan oleh mama dede masih banyak kesalahan dalam berbahasa. Kesalahan tersebut akan saya uraikan dibawah ini.
1.      Kesalahan dalam bidang frasa
Kesalahan dalam bidang ini terdapat pada kalimat “berawal dari dimana mereka tinggal, budaya mereka, kebiasaan mereka dan latar belakang mereka menentukan perbedaan”. Kalimat di atas termasuk dalam penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir. Hal tersebut tampak pada kata dari dimana.  Kedua kata ini menyatakan atau merujuk tempat. Depdiknas (2008: 295) dari p 1 kata depan yang menyatakan tempat permulaan ( dalam ruang waktu, daerah, deretan,dsb) 2 kata yang menyatakan asal kedatangan; 3 sejak mulai ; 4 oleh karena, disebabkan oleh; 5 tentang; 6 kata depan yang menyatakan bahan suatu barang; 7 kata depan yang bermakna’ yang berupa’ atau ‘ yang terjadi’ 8 cak kata untuk menyatakan perbandingan ; 9 kata depan yang menyatakan pencegahan.
Depdiknas (2008:869) mana pron 1 kata tanya untuk menyatakan salah seorang atau salah satu benda atau hal dari suatu kelompok (kumpulan); 2 ( di belakang, di, dari, ke) orang berasal dari mana; 3  kata untuk menyatakan keadaan atau cara sesuatu: seperti apa keadaannya(caranya); bagaimana;  4 kata ganti untuk menyatakan tempat yang tidak tentu.
Jadi  kedua kata tersebut dalam kalimat harus di hilang kan salah satu unsurnya , apakah kata dari yang dihilangkan atau afiks di yang dihilangkan dalam kalimat tersebut. Jadi perbaikan dari kalimat tersebut adalah “berawal dari mana mereka tinggal, budaya mereka, kebiasaan mereka dan latar belakang mereka menentukan perbedaan”. Atau “ berawal dimana mereka tinggal, budaya mereka, kebiasaan mereka dan latar belakang mereka menentukan perbedaan”.
            Selanjutnya, kesalahan dalam bidang frasa juga terdapat pada kalimat “     jangan ngorek-ngorek kesalahan orang, jangan saling menggunjing  satu denagn yang lainnya, kalau ngegunjing ngomongin orang itu saudaranya sumanto yang makan daging nenek rina yang sudah mati” kalimat tersebut merupakan kesalahan berbahasa adanya pengaruh bahasa daerah. kesalahan ini terdapat pada kata ngorek-ngorek. Kata dasar dari ngorek adalah korek, Depdiknas (2008:733) korek n 1 cungkil; 2 gerak. Mengorek v 1 mengeluarkan sesuatu dari lubang atau tempatnya; mencungkil: tidak baik; 3 mengerek(melubangi); 4 mengais; 5menggaruk supaya keluar; 6 mengambil banyak-banyak (keuntungan, uang, dsb) 7 mencari-cari untuk menemukan (kesalahan, perbuatan jahat, dsb). Kata ngorek-ngorek juga termasuk dalam kesalahan berbahasa dari segi penyingkatan morf meng-,. Jadi perbaikan dari kata ngorek-ngorek adalah mengorek.
            Pada kata ngegunjing dan ngomongin termasuk dalam kesalahan dalam bidang frasa.  Kedua kata tersebut merupakan kesalahan dari segi penggunaaan unsur yang yang berlebihan atau mubazir. Karena kedua kata tersebut mempunyai makna atau arti yang sama.  Kata dari ngegunjing adalah gunjing, Depdiknas (2008: 467) gunjing n umpat; fitnah ; mengunjing v  1 membicarakan kekurangan orang lain; 2 mengumpat; memfitnah; kata.  Sedangkan kata  dasar dari ngomongin  adalah omong . Depdiknas (2008:982) omong n 1 bicara, cakap, kecek, 2 bahasa,; perkataan. Kata ngomongin juga mengalami afiksasi in. Jadi kata ngegunjing  juga termasuk  dalam kesalahan berbahasa tataran morfologi tepatnya pada penyingkatan morf meng-,. Seharusnya kata ngegunjing seharusnya dituliskan secara lengap, yaitu dengan tidak menyingkat alomorf dari meng. Oleh karena itu kata ngegunjing dan ngomongin dalam kalimat tersub salah satu kata nya harus dihilangan, apakah kata ngegunjing yang dihilangkan atau kata ngomongin yang dihilangkan. Dengan demikian perbaikan dari kalimat “ jangan ngorek-ngorek kesalahan orang, jangan saling menggunjing  satu denagn yang lainnya, kalau ngegunjing ngomongin orang itu saudaranya sumanto yang makan daging nenek rina yang sudah mati” adalah jangan mengorek kesalahan orang, jangan saling menggunjing  satu denagn yang lainnya, kalau mengegunjing orang itu saudaranya sumanto yang makan daging nenek rina yang sudah mati”



2.      Kesalahan berbahasa tataran fonologi  dan morfologi
Kesalahan dalam bidang ini terdapat pada kalimat di bawah ini.
a.       “ saya sedang sholat, ada soara ngorok”.
Kata soara merupakan kata yang tidak baku. Kata soara mengalami perubahan fonem fokal /u/ yang dilafalkan menjadi /o /.  Jadi perbaikan kata tersebut atau kata baku dari soara adalah suara. Depdiknas (2008:1343) suara n 1 bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia(spt pada waktu bercakap-cakap, menyanyi, tertawa dan menangis); 2 bunyi binatang, alat perkakas; 3 ucapan(perkataan); 4 bunyi bahasa( bunyi ujar). 
Sdedangkan kata ngorok  merupakan kesalahan berbahasa tataran morfologi.  kesalahan ini terdapat dari segi penyingkatan morf meng-, .kata dasar dari ngorok adalah orok.  Depdiknas (2008:990) orok n dengkur; mengorok v 1 mendengkur. penyingkatan kata ngorok tersebut sebenarnya disebabkan oleh ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis. Jadi perbaikan dari kalimat di atas adalah” saya sedang sholat, ada suara mengorok”
b.      Misalnya tentang hilabiah Taraweh
Kata yang dicetak miring merupakan kata yang tidak baku. Kata tersebut merupakan kata yang mengalami perubahan fonem fokal /i/ yang dilafalkan menjadi /o/.  Jadi perbaikan kata yang di cetak miring adalah tarawih. Depdiknas (2008:1404)  tarawih n salat sunah pada malam hari (sesudah isya, sebelum subuh) pada bulan Ramadhan (bulan puasa)

c.       Kalau suami tidak memberikan nafakah lahir nafakah batin ia tangannya tukang pukul, tukang tabok atau mulutnya tajam.
Kata yang di cetak miring merupakan kata yang tidak baku. Hal ini dikarenakan kata tersebut mengalami penambahan fonem fokal /a/ pada kata nafakah. Jadi bentuk baku dari kata nafakah adalah nafkah.  Depdiknas (2008:) nafkah n belanja untuk hidup;(uang) pendapatan;: suami wajib memberi –ke istri.2 bekal hidup sehari-hari; rezki.



DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka













 









 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar