NAMA : SEH PANGLIPUR
KELAS : 5 F
TUGAS 1
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN FONOLOGI PADA BUNGKUS MAKANAN
1.
PERUBAHAN FONEM
1.1
perubahan fonem vokal
A.
Pada bungkus permen kis yang
tertera tulisan atau kata gile bener diatas jelas salah dimana terdapat
perubahan fonem fokal / a / dilafalkan menjadi
/ e / yang terdapat pada kata gile bener,Seharusnya bentuk baku
dari kata tersebut adalah gila benar.
Depdiknas 2008:451 kata gila 1 a sakit ingatan (kurang beres
ingatannya); sakit jiwa(sifatnya terganggu atau pikirannya tidak normal) 2 a
tidak biasa; tidak sebagaimana mestinya; berbuat yang
bukan-bukan(tidak masuk akal). Depdiknas (2008:167)
kata benar adalah 1 a sesuai sebagaimana adanya(seharusnya); betul;
tidak salah; 2 tidak berat sebelah; adil 3 lurus hati; 4 dapat dipercaya (cocok
dengan keadaan yang sesungguhnya); tidak bohong. Jadi dalam depdiknas kata gile
dan bener ini tidak ada, namun masyarakat pada umumnya menggunakan kata-kata
tersebut sesuai dengan apa yang mereka dengar saja. Seharusnya penulisan kata
pada bungkus permen diatas disesuikan dengan kosa kata yang benar yaitu gila
benar.
B.
Perhatikan gambar bungkus minuman di samping
pada kata sari asem asli. Kata asem mengalami perubahan fonem /a/ dilafalkan menjadi /e/. seharusnya penulisan
yang benar dan sesuai dengan kaidah KBBI adalah asam. Penggunaan kata asem pada
bungkus minuman diatas disebabkan oleh apa yang mereka dengar dan kemudian
mereka tulis. Depdiknas (2008:90)
asam adalah 1 n pohon yang besar batangnya,daunnya kecil-kecil, buahnya
berpolong-polong dan masam rasanya. 2 n
Yang mempunyai makna zat yang
dapat membentuk ikatan kovalen dengan menerima sepasang electron.
1.2 Perubahan Fonem Konsonan
A. Analisis
kesalahan berbahasa tataran fonologi pada bungkus makanan permen kis di samping jelas terdapat kesalahan
dari segi penulisan kata “dech” pada kata dech disini mengalami penambahan
fonem konsonen “c” Pada kata dech.
Senenarnya kata dech ini tidak ada dalam KBBI namun yang ada dalam KKBI tersebut adalah
kata deh. Depdiknas (2008:304)
kata /deh/ adalah Jk p
jika kata yang digunakan untuk mengukuhkan kata-kata atau maksud kawan bicara: biar
saja- - jangan ambil pusing.
B.Pada
gambar bungkus permen kist di samping erdapat
kesalahan dari segi penulisan kata nich dan ye. Dimana kata tersebut merupakan
penamahan fonem konsonan / c / pada kata
nich. Selain itu juga terdapat perubahan fonem / a / menjadi fonem fokal /e /
pada kata ye. Depdiknas
(2008:962),
kata nih adalah p cak ini (dengan penegasan). Sedangkan kata ye menurut Depdiknas
(2008:1566)
adalah /ye/ n 1 huruf ke-25 abjad Indonesia; ya p 1 kata untuk
menyatakan setuju; 2 kata untuk memastikan; 3 kata untuk memberikan tekanan
pada suatu pernyataan.
C. Perhatikan
gambar atau bungkus permen kis di samping tepatnya
pada kata donk. Penulisan kata donk diatas sebernarnya adalah salah.
Dimana kesalahan itu terdapat perubahan
fonem konsonan / g / yang dilafalkan menjadi / k /
yang tampak pada kata donk. Sebenarnya penulisan kata donk yag benar adalah
dong. Menurut Depdiknas
(2008:340)
kata dong adalah p cak kata yang dipakai di belakang kata atau
kalimat untuk pemanis atau pelembut maksud.
Jadi alangkah baiknya penulisan pada bungkus makanan diatas tidak
merubah fonem konsonan pada akhir kata dong. Kesalahan pada kata dong
ini mungkin disebabkan karena untuk menarik perhatian konsumen maka mereka
menggunakan perubahan fonem konsonan agar lebih bergaya atau lebih dikenal dengan bahasa gaul.
D.Pada
gambar diatas tepatnya pada kata kare ayam. Kata kare di samping bukan
lah kata yang betul dari segi penulisan maupun dari segi maknanya. Kata kare
mengalami perubahan fonem fokal i menjadi e. Sebenarnya kata dasar dari kata
kare ini adalah kari Depdiknas (2008:627)
kari adalah n sayur gulai yang duiberi kunyit sehingga kuning warnanya,
biasanya tidak pedas.
2.
PENAMBAHAN FONEM
2.1
penambahan fonem fokal
A. Pada bungkus permen kis terdapat kesalahan penulisan kata yuuk.
Pada kata yuuk ini mengalami penambahan fonem fokal u . Penulisan yang
benar dari kata yuuk ini adalah yuk. Depdiknas (2008:1567) yuk
1 n lihat ukulele; 2 p kata seru untuk mengajak; ayo
B.
Pada kemasan atau bungkus makan di samping
terdapat kata mie yang sebenarnya penulisan mie ini adalah salah, karena
kata mie ini merupakan penambahan fonem konsonan e yang seharusnya
bentuk yang dimiringkan yang benarnya adalah mi. Menurut Depdiknas
(2008:912) mi
1 n bahan makanan dari tepung terigu, bentuknya seperti tali, biasanya
dimasak dengan cara digoreng atau direbus , diberi udang, daging, sayuran,
bumbu, dsb. 2 n nada yang ketiga pada urutan tangga nada music.
C. Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi pada bungkus permen
kis di samping jelas terdapat kesalahan pada kata abizz. Kata abizz diatas
dapat dikatakan salah dari segi penghilangan fonem konsonan /h/, sedangkan
kesalahan kedua pada perubahan fonem
konsonan / s / yang dilafalkan menjadi / z /. Perbaikan dari kata abizz yaitu habis. Depdiknas (2008: 471) habis adalah v1
tidak ada yang tinggal lagi(karena sudah digunakan, dibagikan); tidak bersisa
D.Pada gambar bungkus
makanan terdapat kata “Boom"
yang merupakan
penambahan fonem /o/, hal ini menyebabkan kesalahan dalam pemberian nama
makanan. Kata yang seharusnya adalah " bom" dalam KBBI:205 yang
memiliki makna senjata yang bentuknya seperti peluru besar yang berisi bahan
peledak untuk menimbulkan kerusakan besar.
G. Pada gambar bungkus
makan diatas telah terjadi kesalahan pemberian nama atau merk maknana. Kata
siip merupakan penambahan fonem /i/
yaitu siip. Dalam KBBI tidak terdapat kata siip , melainkan sip yang
memiliki makna bebas atau terlindungi dari bahaya (Depdiknas 2008:1316).
H.Pada
gambar bungkus makanan di samping terdapat kata
“goaall”. Dimana kata goaaall tersebut merupakan kesalahan yang terjadi akibat
penambahan fonem fokal /a/ dan fonem
konsona /l/. Dalam KBBI kata goaaall
tidak ada yang ada adalah kata gol yang memiliki makna masuk nya bola ke dalam
gawang(Depdiknas 2008:456).
3.
PENGHILANGAN FONEM
3.1
penghilangan fonem vokal
A.
Pada kata coklat di samping mengalami
penghilangan fonem fokal / e / yang seharusnya kata coklat diatas yang benar
sesuai dengan KBBI adalah cokelat. Depdiknas (2008:272) cokelat adalah n 1
pohon yang termasuk jenis tanaman daerah panas, tingginya antara5-6 m, berbunga
dan berbuah sepanjang tahun, buahnya berwarna unggu atau kuning bergantungan
pada batang yang besar, bentuknya lonjong,panjang antara 15-24 cm, mengandung
biji seperti kjacang-kacangan antara 50-100 biji, biasa diolah menjadi bubuk
atau Kristal atau dibuat minuman adan makanan lezat.
B.
Pada gambar bungkus makanan di samping terdapat
kata penulisan kata biskut. Dimana kata biskut merupakan kata yang tidak baku
karena disebabkan oleh kesalahan penghilangan fonem konsonan /i/ pada kata
biskut tersebut. Seharusnya bentuk baku dari kata bikut diatas adalah biskuit. Depdiknas (2008:199) biskuit n penganan kering yang
dibuat dari adonan tepung (terigu) dan
telur dengan atau tanpa diberi gula(biasanya dibuat di pabrik dan dijual dalam
bentuk kalengan).
2.1
Penghilangan Fonem Konsonan
A. Pada gambar di samping tepatnya pada
kata baso jelas salah dari segi penulisannya. Kata baso diatas mengalami penghilangan fonem
konsonan k, seharusnya penulisan yang benar untuk kata baso adalah bakso. Depdiknas (2008:122) bakso 1 n makananterbuat dari daging, udang, ikan yang dicincang dan
dilumatkan bersama tepung kanji dan putih telur, biasanya dibentuk bulat-bulat.
Pada kemasaan makanan oato terdapat
penghilangan fonem konsonan h dan pengjilangan fonem konsonan au menjadi o pada
kata ijo, seharusnya hijau, Depdiknas (2008:498) hijau 1
n warna dasar yang serupa dengan warna daun kesalahan diatas disebabkan oleh
dua kemungkinan pengaruhnya bahasa
daerah tepatnya bahsa jawa dan penulisan kata ijo tersebut ditulis sesuai
dengan apa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari atau apa yang di dengar.
B. PENGHILANGAN FO EM VOKAL RANGKAP MENJADI
FOKAL TUNGGAL
1. Fonem /ai/ dilafalkan menjadi e//
Pada gambar bungkus makanan di samping tampak kata kedele. Kata kedele
ini adalah kata yang salah dari segi penulisannya, karena kata kedele
termasuk dari penghilangan fonem fokal rangkap menjadi vokal tunggal dimana
vokal /ai/ dilafalkan menjadi /e/. Jadi
kata ataupun bentuk dimiringkan tersebut yang betulnya adalah kedelai. Depdiknas (2008:647) kedelai n 1 tanaman kacang-kacangan yang dibididayakan sebagai tanaman
pangan, berbuah kecil-kecil, berwarna hijau atau kuning keputih-putihan(biasa
untuk bahan membuat tahu, tempe, susu,)daunya agak kasar dan berbulu halus.
Pada gambar atau bungkus makanan di samping terdapat
kata cabe, dimana kata cabe tersebut merupakan penghilangan fonem fokal rangkap
menjadi vokal tunggal yaitu vocal /ai/
dilafalkan menjadi /e/. Jadi kata cabe tersebut yang betulnya adalah cabai.
Depdiknas (2008:231) cabai n 1 tanaman
perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila
sudah tua warnanya merah kecoklatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang
pedas rasanya; Lombok; 2 buah cabai(biasanya dibuat sambal atau campuran sayur)
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.
2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: pt gramedia pustaka umum
Setyawati,
nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik. Sura karta: Yuma pustaka
NAMA : SEH PANGLIPUR
KELAS : 5F
NPM : 126210178
TUGAS
2
ANALISIS
KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI PADA MAJALAH GAUL EDISI 29 TAHUN 2012
1.
Pada gambar disamping yang terdapat dalam majalah gaul edisi 29 tahun 2012
halaman 1 terdapat kesalahan dalam penyingkatan morf meny pada kata
sumbang . penyingkatan tersebut sebenarnya adalah ragam lisan yang dipakai
dalam ragam tulis . Pencampuran ragam lisan dan tulis akan menghasilkan
pemakaian bentuk kata yang salah. kata sumbang seharusnya dituliskan dengan
tidak menyingkat alomorf dari meng-, atau dengan kata lain morf-morf tersebut
tidak perlu disingkat. Walaupun kata sumbang juga terdapat dalam
KBBI namun pemakaiannya masih mengacu
pada bahasa daerah. Bentuk yang betul
dari kata sumbang adalah menyumbang.
Depdiknas (2008:1352) sumbang adalah v 1 bersalah (tt adat) melanggar
adat(kebiasaan, kesopanan); 2 kurang sopan; berdosa; bermukah; 3 salah; keliru;
4 tidak sedap didengar dan dilihat; 5
janggal; tidak selaras; sember atau palsu; Menyumbang v1
memberikan sesuatu kepada seseorang yang sedang mengadakan pesta dsb sbg
sokongan; 2 turut membantu(menyongkong) dgn tenaga, pikiran; Menyumbangkan
v1 memberikan sesuatu sbg bantuan(pada pesta perkawinan) 2 memberikan
bantuan atau songkongan;
2. Analisis kesalahan berbahasa tataran
morfologi pada majalah gaul edisi 29 halaman 10 masih banyak terdapat kesalahan
dari segi (a)Penyingkatan morf me men; Kesalahan dalam penyingkatan morf
ini terdapat pada kata –kata dibawah ini
a. Ngerasain
Bentuk asal dari kata ngerasaen adalah rasa. Kata
rasa, merasa, merasakan, terasa, perasaan merupakan kesatuan morfem.
Pembentukan kata ngerasaen/rasa menjadi merasakan yaitu MeNàme-/
apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem/y, r, l, w, / maka kata
tersebut menjadi tindakan atif. Sesuai dengan Depdiknas (2008:1144) rasa adalah n 1 tanggapan indra
terhadap rangsangan saraf seprti manis,pahit, masam terhadap indra pengecap,
atau panas, dingin, terhadap indra perasa), 2 apa yang dialami oleh badan , 3
sifat rasa suatu benda. Merasa v 1 mengalami rangsangan yang mengenai
(menyentuh) indra (spt yang dialami lidah, kulit, atau badan), 2 mengalami rasa
di dalam hati(batin). Merasakan v membiarkan(menjadikan), merasa atau merasai; 2 menikmati.
b. Ngelihat.
Kata ngeliat dalam majalah gaul halaman 10 merupakan kata
yang sering digunakan dalam petgaulan sehari-hari selain itu kata tersebut merupakan penyingkatan alomorf Meng-,
yang tidak tepat, dengan kata lain kata ngeliat berfungsi sebagai kata pasif. Bentuk
dasar atau asal dari kata ngelihat adalah lihat. meN - -> me -/ apabila
diikuti bentuk dasar yang berawal denfan fonem/ y, r, l, w/. sepertin halnya
pada kata liat, jika meN+lihat = Melihat, bukan lah menlihat ataupun menglihat.
Depdiknas (2008:
826) lihat adalah v
melihat; melihat adalah v 1 menggunakan mata untuk memandang;
memperhatikan; 2 menonton; 3 mengetahui; 4 menilik; 5 meramalkan; 6
menegok(orang sakit), menjenguk :
c. Nemuin dan nemuan
Kata nemuin dan nemuan adalah kata yang tidak baku,
kata tersebut dapat dibuktikan dengan cara penghilangan fonem. Fonem-fonem / K,
P, T, S/ pada awal morfem hilang akibat pertemuan morfem meN- dan peN dengan bentuk dasar yang berawal
dengan fonem-fonem tersebut. Bentuk dasar atau asal dari kata Nemuin adalah
temu. Dengan kata lain jika morfem temu bertemu dengan meN maka morfem
temu tersebut menjadi menemu atau menemukan, bukan menemuin atau
mentemuin. meN+ temu = Menemukan. Kata temu,
menemu, menemui, dan menemukan merupakan kesatuaann morfem.
Depdiknas (2008:1436) Temu adalah v
sua; jumpa; sedangkan Menemu v mendapat; Menemui v 1 menjumpai;
bertemu dengan: 2 mendapatkan; pergi; hendak bertemu dgn; mengunjungi; 3
mendapat; mendapati; 4 mengalami; memderita; Menemukan v mendapatkan
sesuatau yang belum ada sebelumnya; mendapatkan; mendapati.
d. Diceritain
Pada kata diceritain juga mengalami kesalahan
pemakaian afiksasi. Dimana afiks di hanya memiliki satu fungsi, ialah
membentuk kata kerja pasif, berbeda dengan afiks meN- yang mempunyai
fungsi membentuk kata kerja aktif. Sedangkan makna nya sebagai suatu perbuatan
yang pasif. Bentuk dasar atau bentuk
asal dari kata diceritain adalah cerita. Jika dilihat dari segi maksud kalimat
dalam majalah gaul halaman 10 ini kata dicertain seharusnya diganti
menjadi diceritakan.
Depdiknas (2008:263) cerita adalah n
1 tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal(peristiwa),
menuturkan perbuatan, pengalaman tau penderitaan orang; kejadian dsb( baik yang
sungguh-sungguh terjadi maupun yang
hanya rekaan belaka); 3 lakon yang diwujudkan atau dipertunjukan difilm(sandiwara,
wayang).
Kesimpulan: penyingkatan tersebut sebenarnya ragam lisan
yang dipakai dalam ragam tulis yang mengakibatkan pemakaian ragam bahasa yang
salah.
(b)Penentuan
bentuk dasar yang tidak tepat. Dalam analisis
dari segi ini kesalahannya terdapat pada kata – kata dibawah ini
a. Mesen dan pesen
Kata mesen atau pesen merupakan kata yang tidak
baku. Kedua kata tersebut adalah kata yang lazim di ucapkan dalam berkomunikasi
sehari-hari. Kedua kata tersebut sebenarnya merupakan satu bentuk atau satu morfem.
Kata mesan dan pesen ini mengalami perubahan fonem konsonan /p/ pada awal
morfem pesan dan perubahan fonem fokal /a/ yang dilafalkan menjadi fonem /e/.
Dalam hal ini bentuk dasar atau kata dasar dari kedua kata tersebut adalah
pesan. Depdiknas (2008:1064
)pesan adalh n 1
perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat orang lain; 2
perkataan , (nasihat , wasiat) yang terakhir (dari orang yang akan meninggal
dunia);
b. Bikin
Kata bikin
mempunyai makna buat. Namun dari
segi pemakaian kata bikin di dalam majalah gaul tepatnya pada halaman 10 edisi
29 tahun 2012 merupakan kata yang tidak tepat atau masih rancu seharusnya kata
bikin diganti dengan kata buat. Sebenarnya kata bikin juga terdapat dalam KBBI
2008:191 bikin adalah v cak buat; Depdiknas 2008: 213 buat adalah v 1
kerjaan; lakuan; 2 bikin
c. Bareng
Kata tersebut merupakan kata yang sering digunakan dalam
berkomunikasi atau dalam pergaulan yang dipakai dalam situasi tidak resmi.
Sebenarnya kata bareng dalam KBBI 2008:141 ditemukan maknanya atau artinya
yaitu adv cak bareng-bareng.
d. Dapet
Kata dapet yang terdapat dalam majalah gaul ini telah mengalami perubahan
bunyi fokal /a/ yang dilafalkan menjadi fokal /e/. Kata dapet
ini merupakan kata yang tidak baku dan tidak ditemukan dalam KBBI. Kata dasar
dari kata dapet adalah dapat. Depdiknas (2008:293) dapat adalah 1 adv mampu;
sanggup; bisa; 2 v cak menerima;
memperoleh; 3 v ditemukan; tertangkap; 4 v berhasil; tercapai
e. Sampe
Kata sampai yang terdapat dalam majalah gaul ini merupakan kata yang tidak
baku. Kata tersebut mengalami perubahan
fonem rangkap /ai/ yang dilafalkan menjadi /e/.
Kata sampe juga termasuk dalam
kata yang berasal dari bahasa daerah. Kata dasar dari kata sampe adalah sampai.
Depdiknas (2008:1216) kata sanpai adalah v 1 mencapai; datang; tiba; 2 terbatas; 3 terlaksana; 4
cukup; 5 hingga; 6 lebih dari
3.
Analisis kesalahan bahasa tataran morfologi pada majalah gaul edisi 29
tahun 2012 selanjutnya yaitu pada, halaman 11 juga terdapat kesalahan dari segi
penentuan bentuk dasar yang tidak tepat , hal ini tampak pada kata memerangi
seharusnya mengatasi. Kata
dasar dari mengatasi adalah atas.
Depdiknas (2008:98) kata atas adalah n 1 bagian(tempat) yang lebih
tinggi; 2 sehubungan dengan; atas; 3 dari; 5 dengan; 6 karena; 7menjadi; 8
tentang;terhadap; Mengatas v1 membumbung; naik(keatas); 2
meninggi; 3 meninggikan dirinya; 4 meminta pertimbangan(banding, keterangan)
kepada tingkatan yang lebih tinggi; Mengatasi v1 menguasai(keadaan dsb); 2 melebihi
dalam hal; 3 mengalahkan; 4 meangulangi.
4. Pada halaman 12, seperti yang telah saya
baca dan analisis ternyata pada majalah gaul halaman 12 ini juga masih banyak
terdapat kesalahan diantaranya dari segi : (a)Penyingkatan morf meny; Kesalahan
dari segi penyingkatan morf ini terdapat pada kata nyangka. Kata nyangka ini
merupakan kata yang tidak baku . dimana kata asal dari nyangka tersebut
adalah sangka. Kata sangka, menyangka, menyangkakan merupakan satu morfem. Dalam hal ini kata nyangka mengalami
perubahan fonem dimana disebabkan oleh pertemuan morfem meN- dan peN dengan
bentuk dasar yang berawalan fonem-fonem K, P, T, S maka pada awal morfem akan
hilang atau dileburkan. meN+sangka= menyangka.
Dalam hal ini kata nyangka seharusnya dituliskan secara lengkap, yaitu
dengan tidak menyingkat
alomorf dari meng; dengan kata lain morf-morf tersebut tidak disingkat. Dan
bentuk yang baku atau yang betul adalah menyangka.
Depdiknas (2008: 1222) sangka 1v duga;
kira; 2 n keraguan; menyangka
v 1 menduga; mengira; kesangsian; 2 mencurigai; menaruh syak; Menyangkakan
v 1 menganggap(spt); mengira(sbg); menduga akan; 2 menyangsikan;
kesalahan selanjutnya pada halaman 12 ini tampak pada (b)Penentuan kata
dasar yang tidak tepat. Kesalahan dari segi ini terdapat pada kata-kata
dibawah ini
Bentuk tidak baku
bentuk
baku
a.
Kayak a.
seperti
b.
Udah b.
sudah
c.
Aja c.
sudah
d.
Pas d.
saat
e.
Nggak e.
tidak
f.
Emang f.
memang
Pada penggunaan kata kayak dalam kalimat atau
di majalah tersebut sebenarnya kurang tepat. Dimana hal ini menimbulkan
kerancuan dari segi maknanya. Menurut Depdiknas (2008:640) kayak 1 p cak seperti;
sebagai; 2 kayak n 1 perahu kecil orang Eskimo yang dibungkus
kulit hewan; 2 Olr perahu kecil(dengan seorang atau dua orang pendayung)
untuk lomba mendayung. Jadi jika diperhatikan dari segi makna atau maksuddari
kalimat nya seharusnya menggunakan kata seperti.
Begitu juga pada kata udah, dimana kata tersebut
tidak ada dalam kamus KBBI, melainkan kata tersebut merupakan kata yang lazim
digunakan dalam pergaulan sehari-hari dan dugunakan dalam kondisi atau situasi
tidak resmi. Bentuk asal dari kata udah adalah sudah. Menurut depdiknas
2008:1346 sudah adalah adv 1 telah jadi; telah sedia; selesai; 2 habis;
berakhir; 3 telah lalu(lampau, terjadi); terdahulu; 4 telah(menyatakan
perbuatan yang terjadi)
Selain itu pada kata aja, pas, emang dan enggak
dalam majalah gaul halam 12 diatas juga merupakan kata yang lazim digunakan
untuk berkomunikasi sehari-hari dalam kondisi atau situasi yang tidak resmi.
Kata aja sebenarnya dalam KBBI tercantum yaitu ark n sebutan putri
bangsawan(deli) namum jika dilihat dari kalimatnya kata aja ini
maksudnya adalah saja. Depdiknas 2008:1202 saja adalah adv 1
melulu(tiada lain hanya; semata-mata) 2 juga; pun(untuk menyatakan tidak tentu)
3 selalu; terus-menerus; 4 seenaknya, sesuka hati; 5 lebih baik(sebagai
anjuran) 6 sekali(sebagai penegas). Dengan demikan kata aja dalam kalimat atau
maja tetsebut diganti dengan kata saja yang berungsi atau bermakna sebgai
penegas.
Begitu juga dengan kata pas, diamana kata tersebut
tidak tepat jika dilihat dari segi penggunaannya dalam kalimat yang ada dalam
majalah gaul ini. Perhatikan kalimat berikut ini : “ pas ditanya single kedua,
mereka masih merahasiakan”. Maksud kata pas sebenarnya adalah tepat. Untuk
menghasilkan kalimat yang efektif atau yang mudah di pahami oleh oleh pembaca,
kata pas seharusnya diganti
dengan kata saat. Depdiknas 2008: 1196 saat adalah n 1waktu (yang pendek
sekali); ketika. Jadi perbaikan kalimat yang menggunakan kata pas di
atas adalah “ ketika/saat ditanya single kedua, mereka masih merahasiakan.
Selanjutnya pada kata enggak dan emang dalam kalimat
yang tercamtum dalam majalah gaul halaman 12 ini termasuk kata yang tidak baku
menurut kaidah tata bahasa baku. Kata enggak sebenarnya mempunyai arti tidak,
namun jika dilihat dari segi kalimat sebaiknya kata yang digunakan dalam
kalimat yang ada didalam majalah gaul adalah kata tidak. Sedangkan kata emang
disini masih rancu, dimana kata emang ini dalam KBBI memiliki arti sd n paman. Seharusnya fonem awal dari kata memang
ini tidak dihilangkan agar makna atau artinya tidak berubah. Depdiknas (2008:896) memang adalah adv sebenarnya;
benar-benar.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.
2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Ramlan,M. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Desjriptif. Yogyakarta: Cv
Karyono.
Setyawati,
nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik. Sura karta: Yuma pustaka
TUGAS 3
ANALISIS KESALAHAN BERHASA
TATARAN SINTAKSIS PADA KORAN RIAU POS MINGGU 10 AGUSTUS 2014
A. Perhatikan
gambar koran di samping,
tepatnya pada halamn
17 paragraf 3 dengan judul berita
obsesi pendidik. Dimana dalam koran
tersebut saya menemukan kesalahan dalam bidang frasa
tepatnya dari segi kesalahan
susunan kata yang tidak tepat. Hal ini tampak pada kalimat
“Benar-benar
waktunya diluar kuliahnya terisi untuk kegiatan yang berbau positif ‘’ kata yang dicetak
miring pada kalimat diatas tidak sesuai dengan kaidah bahasa. Hal tersebut
berawal dari terjemahan harifah dari bahasa asing itu kedalam bahasa indonesia.
Sebaiknya diperbaiki menjadi kalimat berikut ini “Waktu diluar kuliahnya benar-benar
terisi untuk kegiatan yang berbau positif.
Jika dilihat darin segi maknanya kata benar-benar ini mempunyai makna yaitu:
Depdiknas (2008:167) kata benar-benar
adalah a sungguh-sungguh. Dengan kata lain jika kata benar-benar di
lekakan diawal kalimat maka susunanan kalimatnya menjadi tidak karuan atau akan
sulit diterima oleh pembaca atau pendengar. Kalimat diatas sebenarnya ingin
memberikan penekan(emphasis). Yang dimaksud penekanan dalah penegasan dalam
kalimat dalam pemberian aksekuensi, pementingan atau pemusatan perhatian pada
salah satu unsur bagian kalimat yang diberi
penegasan itu lebih mendapat perhatian dari pendegar atau pembaca. Putrayasa(2014:56)
Selanjutnya
kesalahan yang sama juga terdapat padahalaman 12 dengan judul berita Ajal amunisi anyar
pada paragraf ke 3 yaitu
Bentuk tidak baku:
b. Itu adalah kali pertama bagi arsenal menjalani laga ajang yang
bertajuk charity shield itu setelah tahun 2005.
Bentuk baku
b. Itu adalah pertama kali bagi arsenal menjalani laga ajang yang
bertajuk charity shield itu setelah tahun 2005.
Dalam koran Riau Pos ini tepatnya pada halaman
13 paragraf ke lima dengan judul solar dibatas, masalah tak tuntas masih
terdapat kesalahan
dalam bidang kalimat. Kesalahan dari segi ini tepatnya dalam kesalahan dari segi
penggunan unsur yang berlebihan atau mubazir. Kesalahan dari segi ini terdapat
pada kjalimat dibawah ini :
Bentuk tidak baku
a. Kami mengharapkan
jangan ada lagi penyiksaan terhadap kami dengan kebijakan yang
menyusahkan kami
bentuk baku
a. Kami mengharapkan
jangan ada lagi penyiksaan dengan kebijakan yang menyusahkan kami
Didalam koran Riau Pos tepatnya pada halaman
17 paragraf 5 dengan topik obsesi pendidik juga masih terdapat kesalahan
dalam bidang kalimat. Hal ini teampak dari
segi penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir. Kesalahan ini terdapat pada
kalimat dibawah ini :
bentuk tidak baku
b.
Nisa mengaku sudah banyak-banyak lupa, namun
deretan tropi yang pernah diraihnya turut menjadi saksi bahwa perjalanan masa
remaja diisi dengan hal yang positif
Bentuk baku
b.Nisa mengaku sudah banyak lupa, namun
deretan tropi yang pernah diraihnya turut menjadi saksi bahwa perjalanan masa
remaja diisi dengan hal yang positif.
Selanjutnya kesalahan dalam bidang frasa juga terdapat
pada halaman 19 paragraf 4 dengan judul pendidikan buat remaja . Dimana
kesalahan tersebut terdapat pada kalimat “Manusia adalah makhluk yang mempunyai
beberapa kebutuhan baik itu kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani untuk
melangsungkan hidup dan kehidupnya” kalimat tersebut merupakan kalimat yang
mubazir, hal tersebut tampak pada kata hidup dan kehidupannya. Seharusnya
kata hidup dalam kalimat tersebut dihilangkan. Jadi perbaikan kalimat di
aatas adalah “Manusia adalah makhluk yang mempunyai beberapa kebutuhan baik itu
kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani untuk melangsungkan kehidupnya”
Perharikan gambar disamping tepatnya pada kata jebol dan nggak. Dimana kata tersebut
merupakan bahasa daerah yang digunakan dalam ragam tulis. Kata tersebut
terdapat dalam koran Riau Pos tepatnya pada halaman13
paragraf 3 dan paragraf 5 dengan
judul beita pencuri subsidi.
Dengan demikian kata tersebut yang ada dalam koran riau pos ini termasuk kesalahan dalam bidang frasa. Kedua kata tersebut terdapat dalam kalimat
dibawah ini :
Bentuk
tidak baku
a. Hingga juni 2014 ini, kuota bulanan
sudah jebol kalau tidak diantisipasi akhir tahun antrian akan terjadi
lagi).
b. Lalu bisa nggak pertamina menindaknya?
Jawabnya hehe itu bukan gawenya pertamina.
Depdiknas (2008:572) jebol adalah v terangkat dari tempatnya
tertanam(tt tanamanan) sampai keakar akarnya 2 rusak parah(terbongkar) hingga
tidak terfungsi(tt tunggul air, dinding)
3 v tidak mampu menahan serangan
lawan. Sedangkan nggak sendiri mempunyai makna tidak. Namun dalm penggunaan
kata nggak ini merupakan ragam lisan yang digunakan dalam ragam tulis.hal ini
lah yang menyebabkan kesalahan kata dalam ragam tulis. Depdiknas 2008:1460
tidak adalah adv partikel untuk menyatakan pengikaran, penolakan,
penyangkalan.
Bentuk
baku
a.
Hingga
juni 2014 ini, kuota bulanan sudah banjir kalau tidak diantisipasi akhir
tahun antrian akan terjadi lagi
b.
Lalu bisa tidak pertamina menindaknya?
Jawabnya hehe itu bukan kerjanya pertaminaSementara disisi kiri terlihat
petani lainnya sibuk dengan mengupas sabut kelapa.
Sedangkan
pada halaman 16 paragraf ke 5 dengan judul berita ketika bongkahan kelapa
tak lagi menjamin juga terdapat kesalahan dalam bidang dari segi adanya
pengaruh bahasa daerah. Hal ini tampak pada kalimat dibawah ini
bentuk
tidak baku
c.
Sementara
disisi kiri terlihat petani lainnya sibuk dengan menyulak sabut kelapa. Seharusnya perbaikan kalimat tersebut adalah “Sementara
disisi kiri terlihat petani lainnya sibuk dengan mengupas sabut kelapa”
Pada halaman 16 paragraf ke 10
dengan judul berita ketika bongkahan kelapa tak lagi menjamin juga
terdapat kesalahan dalam bidang frasa tepatnya dari segi adanya pengaruh bahasa
daerah. hal ini tampak pada kalimat dibawah ini
d.
Kondisi
kelapa yang kerap anjlok tersebut membuat kalangan petani kelapa semakin
menjerit. Kata anjlok ini merupakan ragam lisan dari bahasa
daerah yang biasa digunakan dalam pergaulan sehari-hari khususnya dikalangan
petani. Kata anjlok sebenarnya mempunyai makna v 1 meloncat kebawah dari
tempat ketnggian(dengan posisi kedua kaki sbg tumpuan) 2 turun dari posisi
semula(tt jembatan, bangunan). Namun jika dilihat dari segi maksud dari
kalimatnya kata anjlok ini tidak tepat dan tidak mengacu pada maksud yang
dituju. Seharusnya kata anjlok diganti dengan kata turun. Depdiknas 2008:1508
turun adalah v 1 bergerak kearah kebawah ; bergerak ke tempat yang lebih
rendah dp tempat semula; 2 bergerak(berjalan) dari hulu kehilir; 3 mengendap; 4
surut; 5 reda(tt marah, ,nafsu); 6 mengayun atau mendekati kaki langit(tt
matahari, bulan); 7 meninggalkan atau keluar daroi kendaraan (kapal, rel); 8
menjadi kurang( rendah, susut, sedikit); 9
jatuh atau merosot (tt harga, nilai) hasil panen
Maka perbaikan dari kalimat
diatas adalah “Kondisi kelapa yang kerap turun
tersebut membuat kalangan petani kelapa semakin menjerit”
Pada halaman 20 paragraf ke
4 dengan judul cerita anak
juga terdapat kesalahan dalam bidang
frasa. Dimana kesalahan dalam bidang frasa ini terletak dari segi adanya
pengaruh bahasa daerah. Hal ini tampak pada kalimat berikut ini
Bentuk
tidak baku
e.
Kalau kamu ngotot dengan kebenaran teori itu silahkan praktikan
untuk dirimu sendiri dulu, baru mengajari temanmu yang lain. Kata ngotot merupakan kata yang berasal dari
bahasa daerah. kata dasar dari ngotot adlah otot. kata ngotot ini merupakan
penyingkatan morf meng, yang seharusnya mengotot atau bersikukuh.
Pada
halaman 24 paragraf 4 dengan judul berita PSGA uin gelar ketahanan keluarga juga terdapat kesalahan dalam bidang frasa. Dimana kesalahan tersebut
tampak dari segi penjamakan yang ganda. Hal ini tampak pada kalimat
a.
Padahal
banyak persoalan-persoalan keluarga terutama malah ibu dan anak yang
belum terpantau dengan baik oleh aparat berwenag. Dalam sebuah kalimat untuk penanda jamak sebuah kata cukup menggunakan
satu penanda saja; jika sudah terdapat penanda jamak tidak perlu kata tersebut
diulang atau jika sudah diulang tidak perlu menggunakan penanda jamak. Dari
kalimat diatas penanda jamaknya adalah banyak dan persoalan-persoalan. Dimana
kata banyak dalam KBBI 2008:138 a 1 besar jumlahnya; tidak sedikit; .
Jadi perbaikan dari kalimat “Padahal banyak persoalan-persoalan keluarga
terutama malah ibu dan anak yang belum terpantau dengan baik oleh aparat
berwenag” adalah “ Padahal banyak persoalan keluarga terutama malah ibu
dan anak yang belum terpantau dengan baik oleh aparat berwenag”
Pada halaman juga tertdapat kesalahan dari segi
penjamakan ganda. Dimana hal ini tampak pada kalimat di bawah ini.
b.
Pihak keluarga almarhum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh teman-temannya
maupun kerabat apabila semasa hidupnya almarhum ada kesalahan. Kata yang
menandakan jamak adalah seluruh dan teman-temanya. Dalam sebuah
kalimat untuk penanda jamak sebuah kata cukup menggunakan satu penanda saja;
jika sudah terdapat penanda jamak tidak perlu kata tersebut diulang atau jika
sudah diulang tidak perlu menggunakan penanda jamak. Oleh dalam kalimat
tersebut hanya boleh satu penamda saja yang digunankan. Bisa kalata seluruh
yang dihilangkan atau teman-temannya dihilangkan. Jadi perbaikan dari kalimat “Pihak
keluarga almarhum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh teman-temannya
maupun kerabat apabila semasa hidupnya almarhum ada kesalahan”. Adalah “Pihak
keluarga almarhum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh temannya
maupun kerabat apabila semasa hidupnya almarhum ada kesalahan”. Dalam hal ini
kata seluruh dalam KBBI 2008: 256 adalah num semua; segenap;
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.
2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
Putrayasa. Ida bagus
. 2014. Kalimat efektif (diksi, struktur, dan logika). PT Ferika
Aditama: Bandung
Setyawati,
nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik. Sura karta: Yuma pustaka
TUGAS 4
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SEMANTIK PADA BLOG TEMAN
SEKELAS
Pada gambar blog disamping tepatnya pada bloger widia wiriantari
yang di post 8 november 2014 dengan judul thanks good. Di dalam blogeer
tersebut masih banyak terdapat kesalahan berbahsa tataran semantik tepat nya
pada kalimat dibawah ini
a.
Pada tanggal 6 november 20014 aku mendapat kabar dari saudara
sepupu bahwa aku lolos seleksi
beasiswa propinsi.
b.
Uang ini akan ku pergunakan dengan sebaik-baiknya terutama untuk
keperluan perkuliahanku esok dan sisanya akan kupergunakan untuk
pembayaran uang kos yang menunggak
selama 1 bulan hehe.
Kedua kalimat tersebut merupakan
kesalahan karena pasangan seasal. Kesalahan tersebut terdapat pada kata lolos
dan kata esok. Depdiknas (2008:839) lolos v1 lucut lalu
lepas(spt cicin dari jari); 2 terlepas dari lari (dr kurungan, kepungan, dsb);
jika dicermati kata lolos dalam kalimat tersebut tidak cocok untuk digunakan,
seharusnya kata lolos di ubah menjadi lulus. Depdiknas
(2008:846) lulus v 1 dapat masuk
atau lalu(ke dlm atau dri lubang); 2 dapat lepas atau lucut (spt gelang dr
tangan atau cincin dri jari); 3 terperosok masuk(spt kaki kedalam lantai
bambu); 4 berhasil(dl ujian); 5 diperkenankan; terkabul(tt permohonan,
permintaan); Kata lolos dan lulus merupakan kata yang hampir sama
baik dari segi makna maupun maupun bentuk. Dari segi bentuk kedua kata tersebut
dibedakan atas vokal yang membentuknya. Yaitu vokal /o/ pada kata lolos dan
vokal/ u/ pada kata lulus.
Begitu juga dengan
kata esok yang tetdapat pada kalimat kedua, seharusnya menggunakan kata
besok agar kalimat tersebut menjadi efektif. Depdiknas (2008:381) esok n
1 hari pertama sesudah hari ini; besok; 2 kemudian hari; kelak;nanti
Jadi perbaikan dari kedua kalimat tersebut sebagai berikut:
c.
Pada tanggal 6 november 20014 aku mendapat kabar dari saudara
sepupu bahwa aku lulus seleksi
beasiswa propinsi.
d.
Uang ini akan ku pergunakan dengan sebaik-baiknya terutama untuk
keperluan perkuliahanku besok dan sisanya akan kupergunakan untuk
pembayaran uang kos yang menunggak
selama 1 bulan hehe.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar
bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
EYD. 2009.
Setyawati, nanik. 2010. Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan
Praktik. Sura karta: Yuma
pustaka
TUGAS 5
Nama : Seh
Panglipur
Kelas : 5f
Npm :126210178
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN WACANA PADA WEBSITE
UMRI
Adapun kesalahan yang terdapat didalam Website
UMRI dengan judul Digital
Library UMRI Resmi Dilaunching diantaranya :
1.Kesalahan dalam kohesi
Kesalahan yang terdapat didalam website UMRI
yang berjudul judul Digital
Library UMRI Resmi Dilaunching
tepatnya pada paragraf ke 1. Perhatikan
kalimat berikut ini:
Bentuk tidak baku
a.
Ketua Kopertis Wilayah X,
Prof.DR.H.Elfindri, SE,MA secara resmi melakukan launching Digital Library
(Perpusatakaan Digital) Universitasp Muhammadiyah Riau (UMRI), Jumat (20/3).
Turut mendampingi Rektor UMRI, DR Ir Syafruddin MSc dan para dekan fakultas di
lingkungan UMRI. Kalimat tersebut termasuk dalam kesalahan penggunaan
pengacuan. Disisi lain juga terdapat kesalahan berbahsa dalam bidang frasa,
tepatnya pada susunan kata yang tidak tepat. Hal ini tampak pada kalimat “Turut mendampingi Rektor UMRI, DR Ir Syafruddin MSc
dan para dekan fakultas di lingkungan UMRI”.
Kata yang di cfetak miring pada kalimat tersebut tidak sesuai dengan
kaidah bahsa indonesia. Seharusnya perbaikan dari kalimat tersebut adalah “ Rektor UMRI, DR Ir Syafruddin MSc
dan para dekan fakultas di lingkungan UMRI turut mendampingi.
Sedangkan kesalahan penggunaan pengacuan terdapat pada kata mendampingi.
jadi pengacuan yang tetatnya adalah mendampinginya. Maka perbaikan dari
wacana di atas yaitu
Bentuk baku
a. Ketua Kopertis
Wilayah X, Prof.DR.H.Elfindri, SE,MA secara resmi melakukan launching Digital
Library (Perpusatakaan Digital) Universitasp Muhammadiyah Riau (UMRI), Jumat
(20/3). Rektor
UMRI, DR Ir Syafruddin MSc dan para dekan fakultas di lingkungan UMRI turut mendampinya
.
2. Pada website Umri yang berjudul Ratusan Peserta Antusias Ikuti
Dialog Publik Jasa Raharja di UMRI juga masih terdapat kesalahan dalam bidang
wacana tepatnya pada kalimat dibawah ini
bentuk
tidak baku
a.
Kasubdit Dikyasa Dirlantas Polda Riau AKBP Elvanis
menyampaikan saat ini angka kecelakaan di Indonesia dan Riau cukup tinggi. Hal
tersebut sebagian besar diakibatkan karena masih rendahnya kesadaran
pengendara. "Untuk itu, bagai mana pun bagaimana ini menjadi tugas kita
bersama dan meningkatkan kesadaran dan patuhi tarta tertib
lalulintas," sebutnya.
Pada kalimat di atas merupakan kesalahan dalam
penggunaan konjungsi yang tidak tidak tepat, kesalahan dalam segi ini terdapat
pada kata dan. Seharusnya konjungsi dan di ganti dengan konjung dalam.
Maka perbaikan dari kalimat tersebut adalah
b.
Kasubdit Dikyasa Dirlantas Polda Riau AKBP Elvanis
menyampaikan saat ini angka kecelakaan di Indonesia dan Riau cukup tinggi. Hal
tersebut sebagian besar diakibatkan karena masih rendahnya kesadaran
pengendara. "Untuk itu, bagai mana pun bagaimana ini menjadi tugas kita
bersama dalam meningkatkan kesadaran dan patuhi tarta tertib
lalulintas," sebutnya.
3.Kesalahan
penggunaan penyulihan
Di d alam website UMRI yang
berjudul sejarah UMRI juga masih terdapat 4.kesalahan berbahasa
tataran wacana. Dimana Kesalahan dari
segi ini terdapat pada paragraf ke 2
yang tampak pada kalimat dibawah ini:
Bentuk tidak baku
a.
Muhammadiyah dan pada tanggal 5
November 1998 berdiri Akademi Keuangan dan perbankan Muhammadiyah (AKPM) yang berkedudukan
di jalan KH. Ahmad Dahlan No. 88 Sukajadi, Pekanbaru.
Penggunaan
kata-kata penyulihan yang tercetak miring dalam wacana di atas tidak tepat. Depdiknas
(2008:345) berkedudukan v mempunyai kedudukan. Jadi penyulihan kata yang
tepatnya adalah beralamat.
Depdiknas (2008:35) beralamat v1 ada alamatnya (addresnya); 2 di
tunjukan(kpd) : kritik itu- kepada panitia; 3 memberi tanda (akan terjadi
sesuatu); 4 bersasaran; bertujuan, pb suatu perubahan(pekerjaan) harus
ada maksudnya;. Dengan demikian perbaikan dari kalimat di atas adalah
Bentuk baku
a. Muhammadiyah
dan pada tanggal 5 November 1998 berdiri Akademi Keuangan dan perbankan
Muhammadiyah (AKPM) yang beralamat di jalan KH. Ahmad Dahlan No. 88
Sukajadi, Pekanbaru.
4.Kesalahan penggunaan konjungsi
Didalam website UMRI yang
tentang seminar Peran Teknologi Mobile Untuk Membangun Jiwa Technopreneur Mahasiswa juga masih terdapat kesalahan
berbahasa tataran wacana. Kesalahan dalam bidang ini terdapat pada kalimat
dibawah ini
Bentuk tidak baku
a.
Jika sudah memiliki produk, kita bisa meletakkannya di App- Store,
dan menyiapkan dokumentasinya. Lalu pastikan user
mengetahui bahwa aplikasi kita itu "ada". Bisa melalui media sosial,
mesin pencari dan forum.
Kata lalu merupakan penggunan
konjungsi yang tidak tepat sebaiknya kata lalu di ganti dengan konjungsi
yang lebih tepat yaitu kemudian. Depdiknas (2008:655) kemudian n1
belakangan; yang ada di belakang; 2 waktu yang akan datang; kelak; belakang
hari; 3 sesudah itu;. Sedangkan kata lalu menurut Depdiknas (2008:766)
adalah 1v berjalan lewat; 2 berkata (langsung) semaunya; 3 sudah lewat,
sudah lampau; 4 habis; 5 lintas (dapat masuk terus) 6 p kemudian, lantas. Jadi perbaikan dari wacana diatas adalah
Bentuk baku
b.
Jika sudah memiliki produk, kita bisa meletakkannya di App- Store,
dan menyiapkan dokumentasinya. Kemudian pastikan user mengetahui bahwa aplikasi kita
itu "ada". Bisa melalui media sosial, mesin pencari dan forum.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar
bahasa indonesia. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Umum
Setyawati, nanik. 2010. Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan
Praktik. Sura karta: Yuma
pustaka
TUGAS 6
ANALISIS
KESALAHAN BERBAHASA TATARAN EYD DALAM SKRIPSI SENDRATASIK DENGAN JUDUL TARI
JAMBAR DIDESA BERINGIN TALUK KUAANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAN KABUPATEN
KUANTAN SINGIGI PROPINSI RIAU YANG DI TELITI OLEH ELVONI 2012
Analisis kesalahan EYD yang ada dalam skripsi ini
tepatnya pada latar belakang masih banyak terdapat kesalahan diantaranya.
Didalam
latar belakang ini masih terdapat kesahan dari segi penggunaan kata depan dari yang terdapat pada halaman 3
paragraf ke 2. Dimana kesalahan ini tampak pada kalimat “ Dari zaman nenek
moyang sudah ada tradisi jambar ini,
kemudian tom ibnur menginspiraikan jambar untuyk menjadi sebuah tarian yaitu
Tari Jambar”. Depdiknas (2008:298) kata dari adalah p1 kata depan yang menyatakan tempat permulaan(dalam ruang, waktu,
deretan, dsb) 2 kata yang menyatakan asal kedatangan; 3 sejak, mulai,; 4 oleh
karena; disebabkan oleh; 5 tentang, mengenai; 6 kata depan yang menyatakan
bahan suatu barang; 7 kata depan yang bermakna ‘ yang berupa’ atau ‘yang
terjadi’. Kata dari dalam kalimat tersebut tidak efektif, karena kata depan
dari seharusnya tidak boleh ditulis diawal kalimat. Menurut Pedoman umum EYD (2012 :24) kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali didalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, daripada.
Jadi perbaikan dari penulisan kata depan
dari dalam kalimat tersebut
seharusnya diganti dengan kata sejak. Depdiknas (2008:1241) kata sejak adalah p kata penghubung untuk menandai mulai dri; . maka perbaikan
kalimat diatas adalah “ sejak zaman nenek moyang sudah ada tradisi jambar ini, kemudian tom ibnur
menginspiraikan jambar untuyk menjadi sebuah tarian yaitu Tari Jambar”
Didalam
latar belakang
tepatnya pada halam 4 paragraf ke 2 terdapat kesalahan dari segi penulisan kata depan di. Kesalahan dari segi ini terdapat dalam kata dipertunjukan. kata dipertunjukan dalam
latar belakang ini penulisannya masih diserangkaikan, seharusnya penulisan kata depan di dalam kata tersebut
ditulis terpisah. Pedoman umum EYD (2012
:24) kata depan di,ked an
dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali didalam gabungan
kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, daripada . Jadi perbaikan dari kata dipertunjukan yang sesuai dengan pedoman umum EYD yaitu “di pertunjukan”
Pada halaman 5
paragraf kedua terdapat kesalahan dari segi penulisan partikel pun. Hal ini terdapat dalam kalimat “ tari jambar
menjadi pertunjukan yang cukup memikat hati penontonnya. Hal ini dapat
dilihat dari ramainya penonton yang
menyaksikan pertunjukan tari jambar, semakin berkembangnya zaman, maka semua
menjadi modern dan m,endorong kita untuk semakin maju. Baik dalam bergaul, berpakaian, pandangan hidup,
selera, cara berfikir, dan kesenian. Namun walau pun banyaknya
kebudayaan-kebudayaan asing yang datang
dari luar, tari jambar dapat bertahan dan sampai sekarang masih banyak
penggemarnya. Penulisan kata walau pun
seharusnya diserangkaikan sesuai dengan pedoman umum EYD (2012:25) partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya. Dengan kata lain partikel pun di pisahkkan dari kata dasar
misalnya malam pun.
Catatan
: partikel pun pada pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya Adapun,
Bagaimanapun, Sekalipun, Walaupun.
Depdiknas
(2008:116) pun adalah p 1 juga atau demikian juga; 2 meski, biar, kendati; 3 saja.
Jadi perbaikan
dari kalimnat di atas adalah “Tari jambar
menjadi pertunjukan yang cukup memikat hati penontonnya. Hal ini dapat
dilihat dari ramainya penonton yang
menyaksikan pertunjukan tari jambar, semakin berkembangnya zaman, maka semua
menjadi modern dan m,endorong kita untuk semakin maju. Baik dalam bergaul, berpakaian, pandangan hidup,
selera, cara berfikir, dan kesenian. Namun walaupun
banyaknya kebudayaan-kebudayaan asing yang
datang dari luar, tari jambar dapat bertahan dan sampai sekarang masih
banyak penggemarnya
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar
bahasa indonesia. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Umum
EYD. 2009.
Setyawati, nanik. 2010. Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan
Praktik. Sura karta: Yuma
pustaka
TUGAS 6
ANALISIS
KESALAHAN BERBAHASA TATARAN EYD DALAM SKRIPSI SENDRATASIK DENGAN JUDUL TARI
JAMBAR DIDESA BERINGIN TALUK KUAANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAN KABUPATEN
KUANTAN SINGIGI PROPINSI RIAU YANG DI TELITI OLEH ELVONI 2012
Analisis kesalahan EYD yang ada dalam skripsi ini
tepatnya pada latar belakang masih banyak terdapat kesalahan diantaranya.
Didalam
latar belakang ini masih terdapat kesahan dari segi penggunaan kata depan dari yang terdapat pada halaman 3
paragraf ke 2. Dimana kesalahan ini tampak pada kalimat “ Dari zaman nenek
moyang sudah ada tradisi jambar ini,
kemudian tom ibnur menginspiraikan jambar untuyk menjadi sebuah tarian yaitu
Tari Jambar”. Depdiknas (2008:298) kata dari adalah p1 kata depan yang menyatakan tempat permulaan(dalam ruang, waktu,
deretan, dsb) 2 kata yang menyatakan asal kedatangan; 3 sejak, mulai,; 4 oleh
karena; disebabkan oleh; 5 tentang, mengenai; 6 kata depan yang menyatakan
bahan suatu barang; 7 kata depan yang bermakna ‘ yang berupa’ atau ‘yang
terjadi’. Kata dari dalam kalimat tersebut tidak efektif, karena kata depan
dari seharusnya tidak boleh ditulis diawal kalimat. Menurut Pedoman umum EYD (2012 :24) kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali didalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, daripada.
Jadi perbaikan dari penulisan kata depan
dari dalam kalimat tersebut
seharusnya diganti dengan kata sejak. Depdiknas (2008:1241) kata sejak adalah p kata penghubung untuk menandai mulai dri; . maka perbaikan
kalimat diatas adalah “ sejak zaman nenek moyang sudah ada tradisi jambar ini, kemudian tom ibnur
menginspiraikan jambar untuyk menjadi sebuah tarian yaitu Tari Jambar”
Didalam
latar belakang
tepatnya pada halam 4 paragraf ke 2 terdapat kesalahan dari segi penulisan kata depan di. Kesalahan dari segi ini terdapat dalam kata dipertunjukan. kata dipertunjukan dalam
latar belakang ini penulisannya masih diserangkaikan, seharusnya penulisan kata depan di dalam kata tersebut
ditulis terpisah. Pedoman umum EYD (2012
:24) kata depan di,ked an
dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali didalam gabungan
kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada, daripada . Jadi perbaikan dari kata dipertunjukan yang sesuai dengan pedoman umum EYD yaitu “di pertunjukan”
Pada halaman 5
paragraf kedua terdapat kesalahan dari segi penulisan partikel pun. Hal ini terdapat dalam kalimat “ tari jambar
menjadi pertunjukan yang cukup memikat hati penontonnya. Hal ini dapat
dilihat dari ramainya penonton yang
menyaksikan pertunjukan tari jambar, semakin berkembangnya zaman, maka semua
menjadi modern dan m,endorong kita untuk semakin maju. Baik dalam bergaul, berpakaian, pandangan hidup,
selera, cara berfikir, dan kesenian. Namun walau pun banyaknya
kebudayaan-kebudayaan asing yang datang
dari luar, tari jambar dapat bertahan dan sampai sekarang masih banyak
penggemarnya. Penulisan kata walau pun
seharusnya diserangkaikan sesuai dengan pedoman umum EYD (2012:25) partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya. Dengan kata lain partikel pun di pisahkkan dari kata dasar
misalnya malam pun.
Catatan
: partikel pun pada pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya Adapun,
Bagaimanapun, Sekalipun, Walaupun.
Depdiknas
(2008:116) pun adalah p 1 juga atau demikian juga; 2 meski, biar, kendati; 3 saja.
Jadi perbaikan
dari kalimnat di atas adalah “Tari jambar
menjadi pertunjukan yang cukup memikat hati penontonnya. Hal ini dapat
dilihat dari ramainya penonton yang
menyaksikan pertunjukan tari jambar, semakin berkembangnya zaman, maka semua
menjadi modern dan m,endorong kita untuk semakin maju. Baik dalam bergaul, berpakaian, pandangan hidup,
selera, cara berfikir, dan kesenian. Namun walaupun
banyaknya kebudayaan-kebudayaan asing yang
datang dari luar, tari jambar dapat bertahan dan sampai sekarang masih
banyak penggemarnya
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar
bahasa indonesia. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Umum
EYD. 2012.
Setyawati, nanik. 2010. Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan
Praktik. Sura karta: Yuma
pustaka
TUGAS 7
Nama : Seh Panglipur
Kelas : 5f
Npm : 126210178
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA
BLOGGER DOSEN
Adapun blogger dosen yang saya
analisis yaitu bloger milik ibu Ermawati S.
Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP-UIR Minggu, 21 Oktober 2012 dengan tema
atau judul postingan sms dan SMS.
Didalam bloger tersebut saya
menemukan kesalahan berbahasa tataran sintaksis tepatnya kesalahan pada kalimat
yang tidak efektif . Dimana kesalahan tersebut terdapat pada kalimat dibawah
ini tepatnya pada paragraf pertama.
Bentuk tidak baku
a.
Alhamdulillah, Allah masih memberikan
kesempatan dan kesehatan kepadaku sehingga dapat menyelesaikan semua kegiatan
dan aktifitas di kampus. Seperti biasa, setelah selesai sesi Ujian Tengah
Semester (UTS) 1 minggu yang lalu (tepatnya 08-13 Oktober 2012) kesibukan
lain sudah salah satunya adalah membimbing mahasiswa (baik proposal
maupun yang akan menyelesaikan skripsinya) Tetapi, sekali lagi Alhamdulillah
karena Allah masih memberiku kesibukan ini.
Kata yang ditulis miring seharusnya tidak perlu dicantumkan dalam kalimat tersebut. Depdiknas (2008:1346)
sudah adv 1 telah terjadi; telah sedia; selesai; tidak akan selesai; 2
habis, berakhir; 3 telah lalu(lampau, terjadi); terdahulu; 4 telah (menyatakan
perbuatan yang telah terjadi) 5cukuplah sekian saja ; 6 memang demikian(hal,
keadaannya) 7 sehabis, setelah; 8 cak berpihak.
Jadi kata sudah sebaiknya dihilangkan
dari kalimat tersebut, agar kalimat tersebut lebih menjadi efektif. Maka
perbaikan dari kalimat di atas adalah
bentuk baku
a.
Alhamdulillah, Allah masih
memberikan kesempatan dan kesehatan kepadaku sehingga dapat menyelesaikan semua
kegiatan dan aktifitas di kampus. Seperti biasa, setelah selesai sesi Ujian
Tengah Semester (UTS) 1 minggu yang lalu (tepatnya 08-13 Oktober 2012)
kesibukan lain salah satunya adalah membimbing mahasiswa (baik proposal
maupun yang akan menyelesaikan skripsinya) Tetapi, sekali lagi Alhamdulillah
karena Allah masih memberiku kesibukan ini.
Pada gambar disamping terdapat
kesalahan berbahsa dalam penerapan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Kesalahan dalam bidang ini terdapat pada kalimat berikut ini.
b.
Setiap kali dia mendapatkan masalah
(apapun itu) pasti akulah salah satu target caci maki dan kemarahannya.
Kata yang ditulis miring merupakan
kesalahan dalam penulisan partikel pun.
EYD (2012:25) partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahulinya. Depdiknas (2008: 1116) pun p 1 juga atau demikian juga; 2
meski, biar, kendati; 3 saja; 4 (...
pun....lah) untuk menyatakan aspek bahwa perbuatan mulai terjadi; 5 untuk
menguatkan dan menyatakan pokok kalimat. Jadi penulisan pada kata apapun
, partikel pun nya harus di pisah dari kata apa atau kata yang
mendahuluinya. Maka perbaikan dari kalimat di atas adalah:
b.Setiap kali
dia mendapatkan masalah (apa pun itu) pasti akulah salah satu target
caci maki dan kemarahannya
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar
bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
EYD. 2012.
Setyawati, nanik. 2010. Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan
Praktik. Sura karta: Yuma
pustaka
TUGAS 8
Nama : Seh Pang Lipur
Kelas: 5f
Npm : 126210178
ANALISIS
KESALAHAN BERBAHASA PADA PIDATO PEMIMPIN
Kesalahan dalam berbahasa yang disampaikan oleh
Bapak Presiden SBY dalam pidato kenegaraan, saya menemukan kesalahan berbahasa
dari segi
A. Kesalahan berbahasa dalam bidang frasa
1. Kalimat yang tidak logis
Kesalahan dari segi ini terdapat pada
kalimat “ saya mengajak hadirin sekalian, untuk sekali lagi memanjatkan
puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa allah swt”. Ketidak
logisan terletak pada kata memanjatkan. Kata memanjatkan makna
leksikalnya adalah mendaki, dinaiki atau di panjat. Kata dasar dari memanjatkan adalah panjat.
Depdiknas 2008:1015 panjat
adalah v naik. Menanjat v
menaiki(pohon, tembok, tebing) dengan
kaki dan tangan. Memanjatkan v menaikan; membiarkan memanjat. Jadi tidak
mungkin allah ataupun tuhan dapat dipanjat karena allah tidak berwujud dan
bukan benda yang mungkin dapat dipanjat. Seharusnya perbaikan dari kalimat
tersebut adalah “ saya mengajak hadirin sekalian untuk sekali lagi mengucapkan
npuji dan syukut atas kehadirat allah swt”.
Selain itu juga terdapat
kesalahan pada kalimat yang disampaikan dalam pidato kenegaraan tersebut yaitu
pada kalimat “ pendek kata, setelah hampr 7 dekade merdeka” dimana ketidak
logisan terletak pada kata pendek kata , Seharus Singkat Cerita.
Depdiknas 2008: 1044 pendek
adalah a 1 dekat jaraknya dari ujung ke ujung; 2 dekat jaraknya dari sebelah bawah; 3
sebentang (tt waktu); 4 ringkas; singkat.
Dari penjelasan atau kalimat di atas bawa kalimat tersebut termasuk
kesalahan dalam bidang frasa.
2. Penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir dan
penjamakan ganda
Kesalahan dalam bidang ini terdapat
pada kalimat “Saudara-saudara sebangsa dan setanah air dan hadirin sekalian yang saya muliakan”. Dimana dalam kalimat
tersebut menggunakan penjamakan ganda dan termasuk juga pada penggunaan unsur
yang berlebihan. Jika dalam kalimat di
atas menggunakan kata saudara-saudara
tidak perlu menggunakan kata hadirin sekalian. Jadi, perbaikan dari
kalimat diatas ada dua yaitu “ saudara-saudara sekalian sebangsa dan setanah
air yang saya muliakan “ atau “ hadirin
sebangsa dan setanah air yang saya muliakan sekalian”.
B. Kesalahan berbahsa tataran morfologi
Pidato yang disampaikan
oleh Bpk Presiden SBY dalam pidato
kenegaraannya masih terdapat Kesalahan berbahasa tataran morfologi. kesalahan ini
terdapat pada kata capaian. Kata yang ditulis miring merupakan kesalahan dari segi
penghilangan prefiks pen-, Seharusnya pencapaian.
C. Kesalahan dalam tataran fonologi
Kesalahan dalam
bidang ini juga msih terdapat pada pidato yang disampaikan oleh Bpk Presiden SBY dalam pidato kenegaraanny.
Hal ini tampak pada kata cape. Kata tersebut merupakan Penghilangan fonem vokal rangkap
menjadi vokal tungal yaitu Fonem/ai/ dilafalkan menjadi /e/. Seharusnya kata
yang ditulis miring bentuk bakunya adalah capai. Depdiknas (2008:244)
capai 1 raih; 2 sampai;
.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar
bahasa indonesia. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Umum
Setyawati, nanik. 2010. Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan
Praktik. Sura karta: Yuma
pustaka
TUGAS 9
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PAPAN NAMA DAN KAIN RENTANG
1.
Pada gambar di samping tepatnya pada kata mandiri syariah. Kata tersebut merupakan kesalahan penulisan huruf kapital. Kesalahan dari segi ini terdapat pada kata mandiri. Digambar tersebut seharus
menggunakan huruf kapital pada huruf M. tetapi pada gambar tersebut hanya
mengunakan huruf kecil, seharusnya Mandiri. EYD (2009:10) huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama semua umur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga
kenegaraan, badan, dan dokumen resmi.
2. Pada gambar papan nama di samping merupakan
kesalahan penulisan huruf kapital. Dimana kesalahan tersebut terdapat pada
kalimat hunian nyaman nan strategis yang masih menggunakan huruf kecil pada awal
kalimat. Sesuai dengan kaidah EYD seharusnya penulisan kalimat hunian nyaman
nan strategis ini menggunakan huruf kapital pada awal kalimat tepatnya pada
kata hunian dan huruf kapitalnya pada huruf /h/, sehingga penulisan yang
benar pada papan nama diatas sesuai dengan kaidah EYD adalah Hunian nyaman nan
strategis. EYD (2009:9)huruf kapital atau huruf besar
dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
3. Pada gambar di samping tepat nya pada
kain rentang atau spanduk terdapat kesalahan dari segi penggunaan atau penulisan huruf kapital.
Kesalahan tersebut terdapat pada kata sate ayam Jakarta. Dimana dalam kalimat
tersebut masih menggunakan huruf kecil diawal kalimatnya, seharusnya penulisan
yang sesuai dengan EYD yaitu diawal kalimat menggunakan huruf Kapital,
tepatnya pada kata sate ayam akarta.
EYD
(2009:9) huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat. EYD(2009:13) huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur-unsur nama diri geografi. Jadi
perbaikan kalimat di atas yang sesuai dengan kaidah EYD adalah Sate ayam
Jakarta.
4. Pada gambar kain rentang atau spanduk di samping merupakan kesalahan
penulisan huruf kapital. Dimana kesalahan tersebut terdapat pada kalimat jual
beli motor bekas yang masih menggunakan huruf kecil pada awal kalimat. EYD (2009:9) huruf kapital atau huruf besar
dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Sesuai dengan kaidah EYD seharusnya penulisan
kalimat jual beli motor bekas ini menggunakan huruf kapital pada awal
kalimat tepatnya pada kata jual dan huruf kapitalnya pada huruf /j/,
sehingga penulisan yang benar pada papan nama diatas sesuai dengan kaidah EYD
adalah Jual nyaman nan strategis. Selain kesalahan di atas juga terdapat
kesalahan dalam penulisan kata disini . Penulisan kata depan di dalam
spanduk atau kain rentang di atas masih ditulis seranggkai. Dimana hal ini tampak pada kata disini jual pada kain rentang diatas. EYD (2009:31)
kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang lazim dianggap sebagai satu
kata. Seharusnya penulisan kata disini ditulis terpisah. Jadi penulisan kata disini yang benar sesuai EYD yaitu di sini.
5.
Pada gambar papan nama diatas jelas salah dari segi penulisan huruf
kapital sebagai huruf pertama dalam kata
yang terdapat pada kata ion swalayan. Dimana pada penulisan kata tersebut masih
menggunakan huruf kecil pasa setiap katanya. Seharusnya penulisan nama toko
diatas sesuai dengan EYD yaitu Ion swalayan.
6.
Pada gambar papan nama diatas juga termasuk salah dari segi
npenulisan huruf kapital. Dimana kesalahan tersebut terdapat pada kata frist
. Dimana huruf pertamanya masih menggunakan huruf kecil
seharusnya menggunakan huruf kapital pada awal kata. EYD (2009:14)
7.
Pada gambar di samping tepatnya pada kain
rentang terdapat kesalahan penulisan huruf pertama pada awal kata. Kesalahan
itu tampak pada kata omelatte abah yang masih menggunakan huruf kecil
pada awal kata seharus nya menggunakan huruf kapital pada awal kata atau
kalimat. EYD (2009:9) huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat. Jadi perbaikan dari kata omelatte abah
yang benar yaitu Omelatte Abah.
Selain itu pada
papan nama di atas juga terdapat kesalahan berbahasa dalam bidang kalimat,
tepatnya dari segi penggunaan istilah asing yang terdapat pada kata call
us!!. Penggunaan istilah asing tersebut dalam kain rentang atau sepanduk disebabkan oleh salah satu
kemungkinan yaitu pemakai bahasa ingin menarik perhatian pembaca. Kata tersebut
belum tentu dapat dipahami oleh kalangan masyarakat yang tingkat pendidikannya
rendah. Seharusnya istilah asing yang dicetak miring pada kain rentang tersebut
di ganti dengan istilah bahasa indonesia. Istilah call us!! Di ganti
dengan telfon sekarang
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar
bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
EYD. 2009.
Setyawati, nanik. 2010. Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan
Praktik. Sura karta: Yuma
pustaka
TUGAS 10
Nama : Seh Panglipur
Kelas :5 F
Npm : 126210178
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
PADA CERAMAH AGAMA
Adapun ceramah
agama yang saya analisis adalah ceramah agama mamah dede di acara mama dan aa
beraksi, Indosiar 25 Desember 2013.
Dimana dalam penyampaian ceramah yang disampaikan oleh mama dede masih banyak
kesalahan dalam berbahasa. Kesalahan tersebut akan saya uraikan dibawah ini.
1.
Kesalahan dalam bidang frasa
Kesalahan dalam bidang ini terdapat
pada kalimat “berawal dari dimana mereka tinggal, budaya mereka,
kebiasaan mereka dan latar belakang mereka menentukan perbedaan”. Kalimat di
atas termasuk dalam penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir. Hal tersebut
tampak pada kata dari dimana.
Kedua kata ini menyatakan atau merujuk tempat. Depdiknas (2008: 295)
dari p 1 kata depan yang menyatakan tempat permulaan ( dalam ruang
waktu, daerah, deretan,dsb) 2 kata yang menyatakan asal kedatangan; 3 sejak
mulai ; 4 oleh karena, disebabkan oleh; 5 tentang; 6 kata depan yang menyatakan
bahan suatu barang; 7 kata depan yang bermakna’ yang berupa’ atau ‘ yang
terjadi’ 8 cak kata untuk menyatakan perbandingan ; 9 kata depan yang
menyatakan pencegahan.
Depdiknas (2008:869) mana pron
1 kata tanya untuk menyatakan salah seorang atau salah satu benda atau hal dari
suatu kelompok (kumpulan); 2 ( di belakang, di, dari, ke) orang berasal dari
mana; 3 kata untuk menyatakan keadaan
atau cara sesuatu: seperti apa keadaannya(caranya); bagaimana; 4 kata ganti untuk menyatakan tempat yang
tidak tentu.
Jadi
kedua kata tersebut dalam kalimat harus di hilang kan salah satu
unsurnya , apakah kata dari yang dihilangkan atau afiks di yang dihilangkan
dalam kalimat tersebut. Jadi perbaikan dari kalimat tersebut adalah “berawal
dari mana mereka tinggal, budaya mereka, kebiasaan mereka dan latar belakang
mereka menentukan perbedaan”. Atau “ berawal dimana mereka tinggal, budaya
mereka, kebiasaan mereka dan latar belakang mereka menentukan perbedaan”.
Selanjutnya,
kesalahan dalam bidang frasa juga terdapat pada kalimat “ jangan ngorek-ngorek kesalahan
orang, jangan saling menggunjing satu
denagn yang lainnya, kalau ngegunjing ngomongin orang itu saudaranya
sumanto yang makan daging nenek rina yang sudah mati” kalimat tersebut
merupakan kesalahan berbahasa adanya pengaruh bahasa daerah. kesalahan ini
terdapat pada kata ngorek-ngorek. Kata dasar dari ngorek adalah korek,
Depdiknas (2008:733) korek n 1 cungkil; 2 gerak. Mengorek v 1
mengeluarkan sesuatu dari lubang atau tempatnya; mencungkil: tidak baik; 3
mengerek(melubangi); 4 mengais; 5menggaruk supaya keluar; 6 mengambil
banyak-banyak (keuntungan, uang, dsb) 7 mencari-cari untuk menemukan
(kesalahan, perbuatan jahat, dsb). Kata ngorek-ngorek juga termasuk
dalam kesalahan berbahasa dari segi penyingkatan morf meng-,. Jadi
perbaikan dari kata ngorek-ngorek adalah mengorek.
Pada kata ngegunjing dan ngomongin termasuk dalam
kesalahan dalam bidang frasa. Kedua kata
tersebut merupakan kesalahan dari segi penggunaaan unsur yang yang berlebihan
atau mubazir. Karena kedua kata tersebut mempunyai makna atau arti yang
sama. Kata dari ngegunjing adalah
gunjing, Depdiknas (2008: 467) gunjing n umpat; fitnah ;
mengunjing v 1 membicarakan
kekurangan orang lain; 2 mengumpat; memfitnah; kata. Sedangkan kata dasar dari ngomongin adalah omong . Depdiknas (2008:982) omong n
1 bicara, cakap, kecek, 2 bahasa,; perkataan. Kata ngomongin juga mengalami
afiksasi in. Jadi kata ngegunjing
juga termasuk dalam kesalahan
berbahasa tataran morfologi tepatnya pada penyingkatan morf meng-,.
Seharusnya kata ngegunjing seharusnya dituliskan secara lengap, yaitu
dengan tidak menyingkat alomorf dari meng. Oleh karena itu kata ngegunjing
dan ngomongin dalam kalimat tersub salah satu kata nya harus
dihilangan, apakah kata ngegunjing yang dihilangkan atau kata ngomongin yang
dihilangkan. Dengan demikian perbaikan dari kalimat “ jangan ngorek-ngorek
kesalahan orang, jangan saling menggunjing
satu denagn yang lainnya, kalau ngegunjing ngomongin orang itu
saudaranya sumanto yang makan daging nenek rina yang sudah mati” adalah jangan mengorek
kesalahan orang, jangan saling menggunjing
satu denagn yang lainnya, kalau mengegunjing orang itu saudaranya
sumanto yang makan daging nenek rina yang sudah mati”
2.
Kesalahan berbahasa tataran fonologi dan morfologi
Kesalahan dalam bidang ini terdapat pada kalimat di bawah ini.
a.
“ saya sedang sholat, ada soara ngorok”.
Kata soara merupakan kata
yang tidak baku. Kata soara mengalami perubahan fonem fokal /u/ yang
dilafalkan menjadi /o /. Jadi perbaikan
kata tersebut atau kata baku dari soara adalah suara. Depdiknas
(2008:1343) suara n 1 bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia(spt pada
waktu bercakap-cakap, menyanyi, tertawa dan menangis); 2 bunyi binatang, alat
perkakas; 3 ucapan(perkataan); 4 bunyi bahasa( bunyi ujar).
Sdedangkan kata ngorok merupakan kesalahan berbahasa tataran
morfologi. kesalahan ini terdapat dari
segi penyingkatan morf meng-, .kata dasar dari ngorok adalah orok. Depdiknas (2008:990) orok n dengkur; mengorok
v 1 mendengkur. penyingkatan kata ngorok tersebut sebenarnya disebabkan
oleh ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis. Jadi perbaikan dari kalimat di
atas adalah” saya sedang sholat, ada suara mengorok”
b.
Misalnya tentang hilabiah Taraweh
Kata yang dicetak miring merupakan kata yang tidak baku. Kata
tersebut merupakan kata yang mengalami perubahan fonem fokal /i/ yang
dilafalkan menjadi /o/. Jadi perbaikan
kata yang di cetak miring adalah tarawih. Depdiknas (2008:1404) tarawih n salat sunah pada malam hari
(sesudah isya, sebelum subuh) pada bulan Ramadhan (bulan puasa)
c.
Kalau suami tidak memberikan nafakah lahir nafakah
batin ia tangannya tukang pukul, tukang tabok atau mulutnya tajam.
Kata yang di
cetak miring merupakan kata yang tidak baku. Hal ini dikarenakan kata tersebut
mengalami penambahan fonem fokal /a/ pada kata nafakah. Jadi bentuk baku
dari kata nafakah adalah nafkah. Depdiknas (2008:) nafkah n belanja
untuk hidup;(uang) pendapatan;: suami wajib memberi –ke istri.2 bekal
hidup sehari-hari; rezki.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.
2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
Setyawati,
nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik. Sura karta: Yuma pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar