Senin, 17 November 2014

TUGAS 10 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA


TUGAS 10
Nama   : Seh Panglipur
Kelas   :5 F
Npm    : 126210178

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA  PADA CERAMAH AGAMA

            Adapun ceramah agama yang saya analisis adalah ceramah agama mamah dede di acara mama dan aa beraksi,  Indosiar 25 Desember 2013. Dimana dalam penyampaian ceramah yang disampaikan oleh mama dede masih banyak kesalahan dalam berbahasa. Kesalahan tersebut akan saya uraikan dibawah ini.
1.      Kesalahan dalam bidang frasa
Kesalahan dalam bidang ini terdapat pada kalimat “berawal dari dimana mereka tinggal, budaya mereka, kebiasaan mereka dan latar belakang mereka menentukan perbedaan”. Kalimat di atas termasuk dalam penggunaan unsur yang berlebihan atau mubazir. Hal tersebut tampak pada kata dari dimana.  Kedua kata ini menyatakan atau merujuk tempat. Depdiknas (2008: 295) dari p 1 kata depan yang menyatakan tempat permulaan ( dalam ruang waktu, daerah, deretan,dsb) 2 kata yang menyatakan asal kedatangan; 3 sejak mulai ; 4 oleh karena, disebabkan oleh; 5 tentang; 6 kata depan yang menyatakan bahan suatu barang; 7 kata depan yang bermakna’ yang berupa’ atau ‘ yang terjadi’ 8 cak kata untuk menyatakan perbandingan ; 9 kata depan yang menyatakan pencegahan.
Depdiknas (2008:869) mana pron 1 kata tanya untuk menyatakan salah seorang atau salah satu benda atau hal dari suatu kelompok (kumpulan); 2 ( di belakang, di, dari, ke) orang berasal dari mana; 3  kata untuk menyatakan keadaan atau cara sesuatu: seperti apa keadaannya(caranya); bagaimana;  4 kata ganti untuk menyatakan tempat yang tidak tentu.
Jadi  kedua kata tersebut dalam kalimat harus di hilang kan salah satu unsurnya , apakah kata dari yang dihilangkan atau afiks di yang dihilangkan dalam kalimat tersebut. Jadi perbaikan dari kalimat tersebut adalah “berawal dari mana mereka tinggal, budaya mereka, kebiasaan mereka dan latar belakang mereka menentukan perbedaan”. Atau “ berawal dimana mereka tinggal, budaya mereka, kebiasaan mereka dan latar belakang mereka menentukan perbedaan”.
            Selanjutnya, kesalahan dalam bidang frasa juga terdapat pada kalimat “     jangan ngorek-ngorek kesalahan orang, jangan saling menggunjing  satu denagn yang lainnya, kalau ngegunjing ngomongin orang itu saudaranya sumanto yang makan daging nenek rina yang sudah mati” kalimat tersebut merupakan kesalahan berbahasa adanya pengaruh bahasa daerah. kesalahan ini terdapat pada kata ngorek-ngorek. Kata dasar dari ngorek adalah korek, Depdiknas (2008:733) korek n 1 cungkil; 2 gerak. Mengorek v 1 mengeluarkan sesuatu dari lubang atau tempatnya; mencungkil: tidak baik; 3 mengerek(melubangi); 4 mengais; 5menggaruk supaya keluar; 6 mengambil banyak-banyak (keuntungan, uang, dsb) 7 mencari-cari untuk menemukan (kesalahan, perbuatan jahat, dsb). Kata ngorek-ngorek juga termasuk dalam kesalahan berbahasa dari segi penyingkatan morf meng-,. Jadi perbaikan dari kata ngorek-ngorek adalah mengorek.
            Pada kata ngegunjing dan ngomongin termasuk dalam kesalahan dalam bidang frasa.  Kedua kata tersebut merupakan kesalahan dari segi penggunaaan unsur yang yang berlebihan atau mubazir. Karena kedua kata tersebut mempunyai makna atau arti yang sama.  Kata dari ngegunjing adalah gunjing, Depdiknas (2008: 467) gunjing n umpat; fitnah ; mengunjing v  1 membicarakan kekurangan orang lain; 2 mengumpat; memfitnah; kata.  Sedangkan kata  dasar dari ngomongin  adalah omong . Depdiknas (2008:982) omong n 1 bicara, cakap, kecek, 2 bahasa,; perkataan. Kata ngomongin juga mengalami afiksasi in. Jadi kata ngegunjing  juga termasuk  dalam kesalahan berbahasa tataran morfologi tepatnya pada penyingkatan morf meng-,. Seharusnya kata ngegunjing seharusnya dituliskan secara lengap, yaitu dengan tidak menyingkat alomorf dari meng. Oleh karena itu kata ngegunjing dan ngomongin dalam kalimat tersub salah satu kata nya harus dihilangan, apakah kata ngegunjing yang dihilangkan atau kata ngomongin yang dihilangkan. Dengan demikian perbaikan dari kalimat “ jangan ngorek-ngorek kesalahan orang, jangan saling menggunjing  satu denagn yang lainnya, kalau ngegunjing ngomongin orang itu saudaranya sumanto yang makan daging nenek rina yang sudah mati” adalah jangan mengorek kesalahan orang, jangan saling menggunjing  satu denagn yang lainnya, kalau mengegunjing orang itu saudaranya sumanto yang makan daging nenek rina yang sudah mati”
  
2.      Kesalahan berbahasa tataran fonologi  dan morfologi
Kesalahan dalam bidang ini terdapat pada kalimat di bawah ini.
a.       “ saya sedang sholat, ada soara ngorok”.
Kata soara merupakan kata yang tidak baku. Kata soara mengalami perubahan fonem fokal /u/ yang dilafalkan menjadi /o /.  Jadi perbaikan kata tersebut atau kata baku dari soara adalah suara. Depdiknas (2008:1343) suara n 1 bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia(spt pada waktu bercakap-cakap, menyanyi, tertawa dan menangis); 2 bunyi binatang, alat perkakas; 3 ucapan(perkataan); 4 bunyi bahasa( bunyi ujar). 
Sdedangkan kata ngorok  merupakan kesalahan berbahasa tataran morfologi.  kesalahan ini terdapat dari segi penyingkatan morf meng-, .kata dasar dari ngorok adalah orok.  Depdiknas (2008:990) orok n dengkur; mengorok v 1 mendengkur. penyingkatan kata ngorok tersebut sebenarnya disebabkan oleh ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis. Jadi perbaikan dari kalimat di atas adalah” saya sedang sholat, ada suara mengorok”
b.      Misalnya tentang hilabiah Taraweh
Kata yang dicetak miring merupakan kata yang tidak baku. Kata tersebut merupakan kata yang mengalami perubahan fonem fokal /i/ yang dilafalkan menjadi /o/.  Jadi perbaikan kata yang di cetak miring adalah tarawih. Depdiknas (2008:1404)  tarawih n salat sunah pada malam hari (sesudah isya, sebelum subuh) pada bulan Ramadhan (bulan puasa)

c.       Kalau suami tidak memberikan nafakah lahir nafakah batin ia tangannya tukang pukul, tukang tabok atau mulutnya tajam.
Kata yang di cetak miring merupakan kata yang tidak baku. Hal ini dikarenakan kata tersebut mengalami penambahan fonem fokal /a/ pada kata nafakah. Jadi bentuk baku dari kata nafakah adalah nafkah.  Depdiknas (2008:) nafkah n belanja untuk hidup;(uang) pendapatan;: suami wajib memberi –ke istri.2 bekal hidup sehari-hari; rezki.



DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: pt gramedia pustaka umum
Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar