NAMA : SEH PANG LIPUR
KELAS : 5 F
KELAS : 5 F
TUGAS 2
ANALISIS
KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI PADA MAJALAH GAUL EDISI 29 TAHUN 2012
1.
Pada
gambar disamping yang terdapat dalam majalah gaul edisi 29 tahun 2012 halaman 1
terdapat kesalahan dalam penyingkatan morf meny pada kata sumbang .
penyingkatan tersebut sebenarnya adalah ragam lisan yang dipakai dalam ragam
tulis . pencampuran ragam lisqan dan tulis akan menghasilkan pemakaian bentuk
kata yang salah. kata sumbang seharusnya dituliskan dengan tidak menyingkat
alomorf dari meng-, atau dengan kata lain morf-morf tersebut tidak perlu
disingkat. Walaupun kata sumbang juga terdapat dalam KBBI namun pemakaiannya masih mengacu pada bahasa
daerah. Bentuk yang betul dari kata
sumbang adalah menyumbang.
Depdiknas (2008:1352) sumbang adalah v 1 bersalah (tt adat) melanggar
adat(kebiasaan, kesopanan); 2 kurang sopan; berdosa; bermukah; 3 salah; keliru;
4 tidak sedap didengar dan dilihat; 5
janggal; tidak selaras; sember atau palsu; Menyumbang v1
memberikan sesuatu kepada seseorang yang sedang mengadakan pesta dsb sbg
sokongan; 2 turut membantu(menyongkong) dgn tenaga, pikiran; Menyumbangkan
v1 memberikan sesuatu sbg bantuan(pada pesta perkawinan) 2 memberikan
bantuan atau songkongan;
2. Analisis
kesalahan berbahasa tataran morfologi pada majalah gaul edisi 29 halaman 10
masih banyak terdapat kesalahan dari segi (a)Penyingkatan morf me men; Kesalahan
dalam penyingkatan morf ini terdapat pada kata –kata dibawah ini
a. Ngerasain
Bentuk
asal dari kata ngerasaen adalah rasa. Kata rasa, merasa, merasakan, terasa,
perasaan merupakan kesatuan morfem. Pembentukan kata ngerasaen/rasa menjadi
merasakan yaitu MeNÃ me-/ apabila
diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem/y, r, l, w, / maka kata tersebut
menjadi tindakan atif. Sesuai dengan Depdiknas
(2008:1144) rasa adalah n 1 tanggapan indra
terhadap rangsangan saraf seprti manis,pahit, masam terhadap indra pengecap,
atau panas, dingin, terhadap indra perasa), 2 apa yang dialami oleh badan , 3
sifat rasa suatu benda. Merasa v 1 mengalami rangsangan yang mengenai
(menyentuh) indra (spt yang dialami lidah, kulit, atau badan), 2 mengalami rasa
di dalam hati(batin). Merasakan v membiarkan(menjadikan),
merasa atau merasai; 2 menikmati.
b. Ngelihat.
Kata ngeliat dalam majalah gaul halaman 10 merupakan kata
yang sering digunakan dalam petgaulan sehari-hari selain itu kata tersebut merupakan penyingkatan alomorf Meng-,
yang tidak tepat, dengan kata lain kata ngeliat berfungsi sebagai kata pasif. Bentuk
dasar atau asal dari kata ngelihat adalah lihat. meN - -> me -/ apabila
diikuti bentuk dasar yang berawal denfan fonem/ y, r, l, w/. sepertin halnya
pada kata liat, jika meN+lihat = Melihat, bukan lah menlihat ataupun menglihat.
Depdiknas (2008:
826) lihat adalah v
melihat; melihat adalah v 1 menggunakan mata untuk memandang;
memperhatikan; 2 menonton; 3 mengetahui; 4 menilik; 5 meramalkan; 6
menegok(orang sakit), menjenguk :
c. Nemuin
dan nemuan
Kata
nemuin dan nemuan adalah kata yang tidak baku, kata tersebut dapat dibuktikan
dengan cara penghilangan fonem. Fonem-fonem / K, P, T, S/ pada awal morfem
hilang akibat pertemuan morfem meN- dan peN dengan bentuk dasar yang berawal
dengan fonem-fonem tersebut. Bentuk dasar atau asal dari kata Nemuin adalah
temu. Dengan kata lain jika morfem temu bertemu dengan meN maka morfem
temu tersebut menjadi menemu atau menemukan, bukan menemuin atau
mentemuin. meN+ temu = Menemukan. Kata temu,
menemu, menemui, dan menemukan merupakan kesatuaann morfem.
Depdiknas
(2008:1436) Temu adalah v sua; jumpa;
sedangkan Menemu v mendapat; Menemui v 1 menjumpai; bertemu
dengan: 2 mendapatkan; pergi; hendak bertemu dgn; mengunjungi; 3 mendapat;
mendapati; 4 mengalami; memderita; Menemukan v mendapatkan sesuatau yang
belum ada sebelumnya; mendapatkan; mendapati.
d. Diceritain
Pada
kata diceritain juga mengalami kesalahan pemakaian afiksasi. Dimana
afiks di hanya memiliki satu fungsi, ialah membentuk kata kerja pasif,
berbeda dengan afiks meN- yang mempunyai fungsi membentuk kata kerja
aktif. Sedangkan makna nya sebagai suatu perbuatan yang pasif. Bentuk dasar atau bentuk asal dari kata
diceritain adalah cerita. Jika dilihat dari segi maksud kalimat dalam majalah
gaul halaman 10 ini kata dicertain seharusnya diganti menjadi diceritakan.
Depdiknas
(2008:263) cerita adalah n 1 tuturan yang
membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal(peristiwa), menuturkan perbuatan,
pengalaman tau penderitaan orang; kejadian dsb( baik yang sungguh-sungguh
terjadi maupun yang hanya rekaan
belaka); 3 lakon yang diwujudkan atau dipertunjukan difilm(sandiwara, wayang).
Kesimpulan: penyingkatan tersebut sebenarnya ragam lisan
yang dipakai dalam ragam tulis yang mengakibatkan pemakaian ragam bahasa yang
salah.
(b)Penentuan
bentuk dasar yang tidak tepat. Dalam analisis dari
segi ini kesalahannya terdapat pada kata – kata dibawah ini
a. Mesen
dan pesen
Kata
mesen atau pesen merupakan kata yang tidak baku. Kedua kata tersebut adalah
kata yang lazim di ucapkan dalam berkomunikasi sehari-hari. Kedua kata tersebut
sebenarnya merupakan satu bentuk atau satu morfem. Kata mesan dan pesen ini
mengalami perubahan fonem konsonan /p/ pada awal morfem pesan dan perubahan
fonem fokal /a/ yang dilafalkan menjadi fonem /e/. Dalam hal ini bentuk dasar
atau kata dasar dari kedua kata tersebut adalah pesan. Depdiknas (2008:1064 )pesan adalh n 1 perintah,
nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat orang lain; 2 perkataan ,
(nasihat , wasiat) yang terakhir (dari orang yang akan meninggal dunia);
b. Bikin
Kata bikin mempunyai
makna buat. Namun dari segi
pemakaian kata bikin di dalam majalah gaul tepatnya pada halaman 10 edisi 29
tahun 2012 merupakan kata yang tidak tepat atau masih rancu seharusnya kata
bikin diganti dengan kata buat. Sebenarnya kata bikin juga terdapat dalam KBBI
2008:191 bikin adalah v cak buat; Depdiknas 2008: 213 buat adalah v 1
kerjaan; lakuan; 2 bikin
c. Bareng
Kata tersebut merupakan kata yang sering digunakan dalam
berkomunikasi atau dalam pergaulan yang dipakai dalam situasi tidak resmi.
Sebenarnya kata bareng dalam KBBI 2008:141 ditemukan maknanya atau artinya
yaitu adv cak bareng-bareng.
d. Dapet
Kata dapet yang terdapat dalam majalah gaul ini telah
mengalami perubahan bunyi fokal /a/ yang dilafalkan menjadi fokal /e/. Kata dapet ini merupakan kata yang tidak baku dan tidak
ditemukan dalam KBBI. Kata dasar dari kata dapet adalah dapat. Depdiknas
(2008:293) dapat adalah 1 adv mampu; sanggup; bisa; 2 v cak menerima; memperoleh; 3 v ditemukan;
tertangkap; 4 v berhasil; tercapai
e. Sampe
Kata sampai yang terdapat dalam majalah gaul ini
merupakan kata yang tidak baku. Kata
tersebut mengalami perubahan fonem rangkap /ai/ yang dilafalkan menjadi
/e/. Kata sampe juga termasuk dalam kata yang berasal dari
bahasa daerah. Kata dasar dari kata sampe adalah sampai. Depdiknas (2008:1216)
kata sanpai adalah v 1 mencapai;
datang; tiba; 2 terbatas; 3 terlaksana; 4 cukup; 5 hingga; 6 lebih dari
3. Analisis
kesalahan bahasa tataran morfologi pada majalah gaul edisi 29 tahun 2012
selanjutnya yaitu pada, halaman 11 juga terdapat kesalahan dari segi penentuan
bentuk dasar yang tidak tepat , hal ini tampak pada kata memerangi seharusnya
mengatasi. Kata dasar dari
mengatasi adalah atas.
Depdiknas (2008:98) kata atas adalah n 1
bagian(tempat) yang lebih tinggi; 2 sehubungan dengan; atas; 3 dari; 5 dengan;
6 karena; 7menjadi; 8 tentang;terhadap; Mengatas v1 membumbung; naik(keatas);
2 meninggi; 3 meninggikan dirinya; 4 meminta pertimbangan(banding, keterangan)
kepada tingkatan yang lebih tinggi; Mengatasi v1 menguasai(keadaan dsb); 2 melebihi
dalam hal; 3 mengalahkan; 4 menangulangi.
4. Pada
halaman 12, seperti yang telah saya baca dan analisis ternyata pada majalah
gaul halaman 12 ini juga masih banyak terdapat kesalahan diantaranya dari segi :
(a)Penyingkatan morf meny; Kesalahan dari segi penyingkatan morf ini
terdapat pada kata nyangka. Kata nyangka ini merupakan kata yang tidak baku . dimana
kata asal dari nyangka tersebut adalah sangka. Kata sangka, menyangka,
menyangkakan merupakan satu morfem.
Dalam hal ini kata nyangka mengalami perubahan fonem dimana
disebabkan oleh pertemuan morfem meN- dan peN dengan bentuk dasar yang
berawalan fonem-fonem K, P, T, S maka pada awal morfem akan hilang atau
dileburkan. meN+sangka= menyangka. Dalam
hal ini kata nyangka seharusnya
dituliskan secara lengkap, yaitu dengan tidak menyingkat
alomorf dari meng; dengan kata lain morf-morf tersebut tidak disingkat. Dan
bentuk yang baku atau yang betul adalah menyangka.
Depdiknas (2008: 1222) sangka 1v duga; kira; 2 n keraguan; menyangka v 1 menduga; mengira;
kesangsian; 2 mencurigai; menaruh syak; Menyangkakan v 1
menganggap(spt); mengira(sbg); menduga akan; 2 menyangsikan; kesalahan
selanjutnya pada halaman 12 ini tampak pada (b)Penentuan kata dasar yang
tidak tepat. Kesalahan dari segi ini terdapat pada kata-kata dibawah ini
Bentuk
tidak baku bentuk baku
a.
Kayak a.
seperti
b.
Udah b.
sudah
c.
Aja c.
sudah
d.
Pas d.
saat
e.
Nggak e.
tidak
f.
Emang f.
memang
Pada
penggunaan kata kayak dalam kalimat atau di majalah tersebut sebenarnya
kurang tepat. Dimana hal ini menimbulkan kerancuan dari segi maknanya. Menurut
Depdiknas (2008:640) kayak 1 p cak seperti;
sebagai; 2 kayak n 1 perahu kecil orang Eskimo yang dibungkus
kulit hewan; 2 Olr perahu kecil(dengan seorang atau dua orang pendayung)
untuk lomba mendayung. Jadi jika diperhatikan dari segi makna atau maksuddari
kalimat nya seharusnya menggunakan kata seperti.
Begitu
juga pada kata udah, dimana kata tersebut tidak ada dalam kamus KBBI, melainkan
kata tersebut merupakan kata yang lazim digunakan dalam pergaulan sehari-hari
dan dugunakan dalam kondisi atau situasi tidak resmi. Bentuk asal dari kata
udah adalah sudah. Menurut depdiknas 2008:1346 sudah adalah adv 1 telah
jadi; telah sedia; selesai; 2 habis; berakhir; 3 telah lalu(lampau, terjadi);
terdahulu; 4 telah(menyatakan perbuatan yang terjadi)
Selain
itu pada kata aja, pas, emang dan enggak dalam majalah gaul halam 12
diatas juga merupakan kata yang lazim digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari
dalam kondisi atau situasi yang tidak resmi. Kata aja sebenarnya dalam KBBI
tercantum yaitu ark n sebutan putri bangsawan(deli) namum jika dilihat
dari kalimatnya kata aja ini maksudnya adalah saja. Depdiknas
2008:1202 saja adalah adv 1 melulu(tiada lain hanya; semata-mata) 2
juga; pun(untuk menyatakan tidak tentu) 3 selalu; terus-menerus; 4 seenaknya,
sesuka hati; 5 lebih baik(sebagai anjuran) 6 sekali(sebagai penegas). Dengan
demikan kata aja dalam kalimat atau maja tetsebut diganti dengan kata saja yang
berungsi atau bermakna sebgai penegas.
Begitu
juga dengan kata pas, diamana kata tersebut tidak tepat jika dilihat dari segi
penggunaannya dalam kalimat yang ada dalam majalah gaul ini. Perhatikan kalimat
berikut ini : “ pas ditanya single kedua, mereka masih merahasiakan”. Maksud
kata pas sebenarnya adalah tepat. Untuk menghasilkan kalimat yang efektif atau
yang mudah di pahami oleh oleh pembaca, kata pas seharusnya diganti dengan kata saat.
Depdiknas 2008: 1196 saat adalah n 1waktu (yang pendek sekali); ketika.
Jadi perbaikan kalimat yang menggunakan kata pas di atas adalah “
ketika/saat ditanya single kedua, mereka masih merahasiakan.
Selanjutnya
pada kata enggak dan emang dalam kalimat yang tercamtum dalam majalah gaul
halaman 12 ini termasuk kata yang tidak baku menurut kaidah tata bahasa baku.
Kata enggak sebenarnya mempunyai arti tidak, namun jika dilihat dari segi
kalimat sebaiknya kata yang digunakan dalam kalimat yang ada didalam majalah
gaul adalah kata tidak. Sedangkan kata emang disini masih rancu, dimana kata
emang ini dalam KBBI memiliki arti sd
n paman. Seharusnya fonem awal dari
kata memang ini tidak dihilangkan agar makna atau artinya tidak berubah. Depdiknas (2008:896) memang adalah adv sebenarnya;
benar-benar.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.
2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Ramlan,M. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Desjriptif. Yogyakarta: Cv
Karyono.
Setyawati,
nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik. Sura karta: Yuma pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar