Senin, 17 November 2014

TUGAS 2 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA



NAMA : SEH PANG LIPUR
KELAS : 5 F

TUGAS 2

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI PADA MAJALAH GAUL EDISI 29 TAHUN 2012


1.         Pada gambar disamping yang terdapat dalam majalah gaul edisi 29 tahun 2012 halaman 1 terdapat kesalahan dalam penyingkatan morf meny pada kata sumbang . penyingkatan tersebut sebenarnya adalah ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis . pencampuran ragam lisqan dan tulis akan menghasilkan pemakaian bentuk kata yang salah. kata sumbang seharusnya dituliskan dengan tidak menyingkat alomorf dari meng-, atau dengan kata lain morf-morf tersebut tidak perlu disingkat.  Walaupun  kata sumbang juga terdapat dalam KBBI  namun pemakaiannya masih mengacu pada bahasa daerah. Bentuk  yang betul dari kata sumbang adalah menyumbang.
Depdiknas (2008:1352) sumbang adalah  v 1 bersalah (tt adat) melanggar adat(kebiasaan, kesopanan); 2 kurang sopan; berdosa; bermukah; 3 salah; keliru; 4 tidak sedap didengar dan dilihat; 5  janggal; tidak selaras; sember atau palsu; Menyumbang v1 memberikan sesuatu kepada seseorang yang sedang mengadakan pesta dsb sbg sokongan; 2 turut membantu(menyongkong) dgn tenaga, pikiran; Menyumbangkan v1 memberikan sesuatu sbg bantuan(pada pesta perkawinan) 2 memberikan bantuan atau songkongan;
 

2.    Analisis kesalahan berbahasa tataran morfologi pada majalah gaul edisi 29 halaman 10 masih banyak terdapat kesalahan dari segi (a)Penyingkatan morf me men; Kesalahan dalam penyingkatan morf ini terdapat pada kata –kata dibawah ini
a.    Ngerasain
Bentuk asal dari kata ngerasaen adalah rasa. Kata rasa, merasa, merasakan, terasa, perasaan merupakan kesatuan morfem. Pembentukan kata ngerasaen/rasa menjadi merasakan  yaitu MeNàme-/ apabila diikuti bentuk dasar yang berawal dengan fonem/y, r, l, w, / maka kata tersebut menjadi tindakan atif. Sesuai dengan Depdiknas (2008:1144) rasa adalah n 1 tanggapan indra terhadap rangsangan saraf seprti manis,pahit, masam terhadap indra pengecap, atau panas, dingin, terhadap indra perasa), 2 apa yang dialami oleh badan , 3 sifat rasa suatu benda. Merasa v 1 mengalami rangsangan yang mengenai (menyentuh) indra (spt yang dialami lidah, kulit, atau badan), 2 mengalami rasa di dalam hati(batin). Merasakan v membiarkan(menjadikan), merasa atau merasai; 2 menikmati.
b.     Ngelihat.
Kata ngeliat dalam majalah gaul halaman 10 merupakan kata yang sering digunakan dalam petgaulan sehari-hari selain itu kata tersebut  merupakan penyingkatan alomorf Meng-, yang tidak tepat, dengan kata lain kata ngeliat berfungsi sebagai kata pasif. Bentuk dasar atau asal dari kata ngelihat adalah lihat. meN - -> me -/ apabila diikuti bentuk dasar yang berawal denfan fonem/ y, r, l, w/. sepertin halnya pada kata liat, jika meN+lihat = Melihat, bukan lah menlihat ataupun menglihat. Depdiknas (2008: 826) lihat adalah v melihat; melihat adalah v 1 menggunakan mata untuk memandang; memperhatikan; 2 menonton; 3 mengetahui; 4 menilik; 5 meramalkan; 6 menegok(orang sakit), menjenguk :
c.    Nemuin dan nemuan
Kata nemuin dan nemuan adalah kata yang tidak baku, kata tersebut dapat dibuktikan dengan cara penghilangan fonem. Fonem-fonem / K, P, T, S/ pada awal morfem hilang akibat pertemuan morfem meN- dan  peN dengan bentuk dasar yang berawal dengan fonem-fonem tersebut. Bentuk dasar atau asal dari kata Nemuin adalah temu. Dengan kata lain jika morfem temu bertemu dengan meN maka morfem temu tersebut menjadi menemu atau menemukan, bukan menemuin atau mentemuin. meN+ temu = Menemukan.  Kata temu, menemu, menemui, dan menemukan merupakan kesatuaann morfem.
Depdiknas (2008:1436) Temu adalah v sua; jumpa; sedangkan Menemu v mendapat; Menemui v 1 menjumpai; bertemu dengan: 2 mendapatkan; pergi; hendak bertemu dgn; mengunjungi; 3 mendapat; mendapati; 4 mengalami; memderita; Menemukan v mendapatkan sesuatau yang belum ada sebelumnya; mendapatkan; mendapati.
d.   Diceritain
Pada kata diceritain juga mengalami kesalahan pemakaian afiksasi. Dimana afiks di hanya memiliki satu fungsi, ialah membentuk kata kerja pasif, berbeda dengan afiks meN- yang mempunyai fungsi membentuk kata kerja aktif. Sedangkan makna nya sebagai suatu perbuatan yang pasif.  Bentuk dasar atau bentuk asal dari kata diceritain adalah cerita. Jika dilihat dari segi maksud kalimat dalam majalah gaul halaman 10 ini kata dicertain seharusnya diganti menjadi diceritakan.
Depdiknas (2008:263) cerita adalah n 1 tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal(peristiwa), menuturkan perbuatan, pengalaman tau penderitaan orang; kejadian dsb( baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun  yang hanya rekaan belaka); 3 lakon yang diwujudkan atau dipertunjukan difilm(sandiwara, wayang).
Kesimpulan: penyingkatan tersebut sebenarnya ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis yang mengakibatkan pemakaian ragam bahasa yang salah.
(b)Penentuan bentuk dasar yang tidak tepat. Dalam analisis dari segi ini kesalahannya terdapat pada kata – kata dibawah ini
a.    Mesen dan pesen               
Kata mesen atau pesen merupakan kata yang tidak baku. Kedua kata tersebut adalah kata yang lazim di ucapkan dalam berkomunikasi sehari-hari. Kedua kata tersebut sebenarnya merupakan satu bentuk atau satu morfem. Kata mesan dan pesen ini mengalami perubahan fonem konsonan /p/ pada awal morfem pesan dan perubahan fonem fokal /a/ yang dilafalkan menjadi fonem /e/. Dalam hal ini bentuk dasar atau kata dasar dari kedua kata tersebut adalah pesan. Depdiknas (2008:1064 )pesan adalh n 1 perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat orang lain; 2 perkataan , (nasihat , wasiat) yang terakhir (dari orang yang akan meninggal dunia);
b.     Bikin                     
Kata bikin mempunyai makna buat. Namun dari segi pemakaian kata bikin di dalam majalah gaul tepatnya pada halaman 10 edisi 29 tahun 2012 merupakan kata yang tidak tepat atau masih rancu seharusnya kata bikin diganti dengan kata buat. Sebenarnya kata bikin juga terdapat dalam KBBI 2008:191 bikin adalah v cak buat; Depdiknas 2008: 213 buat adalah v 1 kerjaan; lakuan; 2 bikin                       
c.    Bareng
Kata tersebut merupakan kata yang sering digunakan dalam berkomunikasi atau dalam pergaulan yang dipakai dalam situasi tidak resmi. Sebenarnya kata bareng dalam KBBI 2008:141 ditemukan maknanya atau artinya yaitu adv cak bareng-bareng.
d.   Dapet         
Kata dapet yang terdapat dalam majalah gaul ini telah mengalami perubahan bunyi fokal /a/ yang dilafalkan menjadi fokal /e/. Kata            dapet ini merupakan kata yang tidak baku dan tidak ditemukan dalam KBBI. Kata dasar dari kata dapet adalah dapat. Depdiknas (2008:293) dapat adalah 1 adv mampu; sanggup; bisa; 2 v cak  menerima; memperoleh; 3 v ditemukan; tertangkap; 4 v berhasil; tercapai                
e.    Sampe        
Kata sampai yang terdapat dalam majalah gaul ini merupakan kata yang tidak baku.  Kata tersebut mengalami perubahan fonem rangkap /ai/ yang dilafalkan menjadi /e/.  Kata sampe  juga termasuk dalam kata yang berasal dari bahasa daerah. Kata dasar dari kata sampe adalah sampai. Depdiknas (2008:1216) kata sanpai adalah v 1 mencapai;  datang; tiba; 2 terbatas; 3 terlaksana; 4 cukup; 5 hingga;  6 lebih dari                       

3. Analisis kesalahan bahasa tataran morfologi pada majalah gaul edisi 29 tahun 2012 selanjutnya yaitu pada, halaman 11 juga terdapat kesalahan dari segi penentuan bentuk dasar yang tidak tepat , hal ini tampak pada kata memerangi seharusnya mengatasi.  Kata dasar dari mengatasi adalah atas.
Depdiknas (2008:98) kata atas adalah n 1 bagian(tempat) yang lebih tinggi; 2 sehubungan dengan; atas; 3 dari; 5 dengan; 6 karena; 7menjadi; 8 tentang;terhadap; Mengatas v1 membumbung; naik(keatas); 2 meninggi; 3 meninggikan dirinya; 4 meminta pertimbangan(banding, keterangan) kepada tingkatan yang lebih tinggi; Mengatasi  v1 menguasai(keadaan dsb); 2 melebihi dalam hal; 3 mengalahkan; 4 menangulangi.
  

         4.    Pada halaman 12, seperti yang telah saya baca dan analisis ternyata pada majalah gaul halaman 12 ini juga masih banyak terdapat kesalahan diantaranya dari segi : (a)Penyingkatan morf meny; Kesalahan dari segi penyingkatan morf ini terdapat pada kata nyangka. Kata nyangka ini merupakan kata yang tidak baku . dimana kata asal dari nyangka tersebut adalah sangka. Kata sangka, menyangka, menyangkakan merupakan satu morfem.  Dalam hal ini kata nyangka mengalami perubahan fonem dimana disebabkan oleh pertemuan morfem meN- dan peN dengan bentuk dasar yang berawalan fonem-fonem K, P, T, S maka pada awal morfem akan hilang atau dileburkan. meN+sangka= menyangka.  Dalam hal ini kata nyangka  seharusnya dituliskan secara lengkap, yaitu dengan tidak menyingkat alomorf dari meng; dengan kata lain morf-morf tersebut tidak disingkat. Dan bentuk yang baku atau yang betul adalah menyangka.
 Depdiknas (2008: 1222) sangka 1v duga; kira; 2 n keraguan; menyangka v 1 menduga; mengira; kesangsian; 2 mencurigai; menaruh syak; Menyangkakan v 1 menganggap(spt); mengira(sbg); menduga akan; 2 menyangsikan; kesalahan selanjutnya pada halaman 12 ini tampak pada (b)Penentuan kata dasar yang tidak tepat. Kesalahan dari segi ini terdapat pada kata-kata dibawah ini
Bentuk tidak baku                            bentuk baku
a.              Kayak                                                  a. seperti
b.             Udah                                                   b. sudah
c.              Aja                                                       c. sudah
d.             Pas                                                       d. saat
e.         Nggak                                                    e. tidak
f.              Emang                                                 f. memang
Pada penggunaan kata kayak dalam kalimat atau di majalah tersebut sebenarnya kurang tepat. Dimana hal ini menimbulkan kerancuan dari segi maknanya. Menurut Depdiknas (2008:640) kayak 1 p cak seperti; sebagai; 2 kayak n 1 perahu kecil orang Eskimo yang dibungkus kulit hewan; 2 Olr perahu kecil(dengan seorang atau dua orang pendayung) untuk lomba mendayung. Jadi jika diperhatikan dari segi makna atau maksuddari kalimat nya seharusnya menggunakan kata seperti.
Begitu juga pada kata udah, dimana kata tersebut tidak ada dalam kamus KBBI, melainkan kata tersebut merupakan kata yang lazim digunakan dalam pergaulan sehari-hari dan dugunakan dalam kondisi atau situasi tidak resmi. Bentuk asal dari kata udah adalah sudah. Menurut depdiknas 2008:1346 sudah adalah adv 1 telah jadi; telah sedia; selesai; 2 habis; berakhir; 3 telah lalu(lampau, terjadi); terdahulu; 4 telah(menyatakan perbuatan yang terjadi)
Selain itu pada kata aja, pas, emang dan enggak dalam majalah gaul halam 12 diatas juga merupakan kata yang lazim digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari dalam kondisi atau situasi yang tidak resmi. Kata aja sebenarnya dalam KBBI tercantum yaitu ark n sebutan putri bangsawan(deli) namum jika dilihat dari kalimatnya kata aja ini maksudnya adalah saja. Depdiknas 2008:1202 saja adalah adv 1 melulu(tiada lain hanya; semata-mata) 2 juga; pun(untuk menyatakan tidak tentu) 3 selalu; terus-menerus; 4 seenaknya, sesuka hati; 5 lebih baik(sebagai anjuran) 6 sekali(sebagai penegas). Dengan demikan kata aja dalam kalimat atau maja tetsebut diganti dengan kata saja yang berungsi atau bermakna sebgai penegas.
Begitu juga dengan kata pas, diamana kata tersebut tidak tepat jika dilihat dari segi penggunaannya dalam kalimat yang ada dalam majalah gaul ini. Perhatikan kalimat berikut ini : “ pas ditanya single kedua, mereka masih merahasiakan”. Maksud kata pas sebenarnya adalah tepat. Untuk menghasilkan kalimat yang efektif atau yang mudah di pahami oleh oleh pembaca, kata pas  seharusnya diganti dengan kata saat. Depdiknas 2008: 1196 saat adalah n 1waktu (yang pendek sekali); ketika. Jadi perbaikan kalimat yang menggunakan kata pas di atas adalah “ ketika/saat ditanya single kedua, mereka masih merahasiakan.
Selanjutnya pada kata enggak dan emang dalam kalimat yang tercamtum dalam majalah gaul halaman 12 ini termasuk kata yang tidak baku menurut kaidah tata bahasa baku. Kata enggak sebenarnya mempunyai arti tidak, namun jika dilihat dari segi kalimat sebaiknya kata yang digunakan dalam kalimat yang ada didalam majalah gaul adalah kata tidak. Sedangkan kata emang disini masih rancu, dimana kata emang ini dalam KBBI  memiliki arti sd n  paman. Seharusnya fonem awal dari kata memang ini tidak dihilangkan agar makna atau artinya tidak berubah. Depdiknas (2008:896) memang adalah adv sebenarnya; benar-benar.

  
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Ramlan,M. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Desjriptif. Yogyakarta: Cv Karyono.
Setyawati, nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan    Praktik.  Sura karta: Yuma pustaka



                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar